Medan,3/6 (Antara) -Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara masih 'membuka pintu' untuk melakukan sensus petani di daerah itu yang merasa belum terjaring sensus yang dilakukan mulai 1 hingga 31 Mei 2013.
"Secara fakta, Sensus Pertanian 2013 di Sumut sudah rampung sesuai jadual 31 Mei, tetapi kami (BPS) masih bisa melakukan sensus itu pada petani yang belum dan mau disensus,"kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Sumut, Dwi Prawoto, di Medan, Senin.
BPS memberikan waktu untuk sensus petani yang belum hingga tanggal 10 Juni 2013.
Dia mengatakan, secara menyeluruh tidak ada hambatan pada Sensus Pertanian di 33 kabupaten/kota Sumut.
Kalaupun ada hambatan, kata dia, karena faktor alam seperti cuaca yang tidak menentu dan jarak yang jauh, namun semua itu bisa diatasi apalagi sebagian besar petugas sessus adalah warga di sekitar kabupaten/kota.
Pranoto mengaku belum bisa mengungkapkan hasil sensus itu, meski hanya angka sementara dengan alasan pengolahan data masih baru hanya sekitar 10 persen sejak sensus usai 31 Mei.
"Target BPS Sumut dan mungkin secara nasioal, pengolahan data sudah bisa rampung Juli mendatang dan bisa dipublikasikan oleh pemerintah Bulan Agustus,"katanya.
Sensus Pertanian 2013 dimaksudkan pemerintah untuk membuat masa depan petani yang lebih baik.
Hasil Sensus Pertanian akan digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait mulai Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, dan Bappenas, perguruan tinggi dan lembaga internasional.
Sensus itu untuk pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian.
"Dengan data terbaru, maka pemerintah bisa semakin fokus membuat dan menjalankan berbagai kebijakan di sektor pertanian agar petani semakin hidup sejahtera,"ujar Prawoto Kasubbag Program Dinas Pertanian Sumut Lusiantiny, menyebutkan, pada tahun 2003, jumlah rumah tangga pertanian di Sumut ada sekitar 1,2 juta orang.
"Syukur, sensus berjalan lancar sehingga data itu bisa langsung diolah untuk mendapatkan data terbaru tentang pertanian di Sumut,"katanya.
Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, sensus dan dilanjutkan pengolahan data Sensus Pertanian 2013 diharapkan dilakukan secara benar dan apapun hasilnya harus disampaikan sejujurnya.
"Sudah tidak zamannya laporan ABS (asal bapak senang) karena era globalisasi termasuk dekatnya era masyarakat komunitas ASEAN harus disikapi dengan kesiapan petani dan masyarakat lainnya di Sumut maupun secara nasional,"katanya.
Untuk bisa siap menghadapi persaingan ketat itu perlu dukungan kuat dari pemerintah melalui berbagai program hingga kebijakan di sektor itu,"katanya.***3***Budi Suyanto (T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 03-06-2013 15:06:13
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Secara fakta, Sensus Pertanian 2013 di Sumut sudah rampung sesuai jadual 31 Mei, tetapi kami (BPS) masih bisa melakukan sensus itu pada petani yang belum dan mau disensus,"kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Sumut, Dwi Prawoto, di Medan, Senin.
BPS memberikan waktu untuk sensus petani yang belum hingga tanggal 10 Juni 2013.
Dia mengatakan, secara menyeluruh tidak ada hambatan pada Sensus Pertanian di 33 kabupaten/kota Sumut.
Kalaupun ada hambatan, kata dia, karena faktor alam seperti cuaca yang tidak menentu dan jarak yang jauh, namun semua itu bisa diatasi apalagi sebagian besar petugas sessus adalah warga di sekitar kabupaten/kota.
Pranoto mengaku belum bisa mengungkapkan hasil sensus itu, meski hanya angka sementara dengan alasan pengolahan data masih baru hanya sekitar 10 persen sejak sensus usai 31 Mei.
"Target BPS Sumut dan mungkin secara nasioal, pengolahan data sudah bisa rampung Juli mendatang dan bisa dipublikasikan oleh pemerintah Bulan Agustus,"katanya.
Sensus Pertanian 2013 dimaksudkan pemerintah untuk membuat masa depan petani yang lebih baik.
Hasil Sensus Pertanian akan digunakan untuk perencanaan, implementasi kebijakan, dan evaluasi program pembangunan pertanian di kementerian dan lembaga terkait mulai Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, dan Bappenas, perguruan tinggi dan lembaga internasional.
Sensus itu untuk pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian.
"Dengan data terbaru, maka pemerintah bisa semakin fokus membuat dan menjalankan berbagai kebijakan di sektor pertanian agar petani semakin hidup sejahtera,"ujar Prawoto Kasubbag Program Dinas Pertanian Sumut Lusiantiny, menyebutkan, pada tahun 2003, jumlah rumah tangga pertanian di Sumut ada sekitar 1,2 juta orang.
"Syukur, sensus berjalan lancar sehingga data itu bisa langsung diolah untuk mendapatkan data terbaru tentang pertanian di Sumut,"katanya.
Anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, sensus dan dilanjutkan pengolahan data Sensus Pertanian 2013 diharapkan dilakukan secara benar dan apapun hasilnya harus disampaikan sejujurnya.
"Sudah tidak zamannya laporan ABS (asal bapak senang) karena era globalisasi termasuk dekatnya era masyarakat komunitas ASEAN harus disikapi dengan kesiapan petani dan masyarakat lainnya di Sumut maupun secara nasional,"katanya.
Untuk bisa siap menghadapi persaingan ketat itu perlu dukungan kuat dari pemerintah melalui berbagai program hingga kebijakan di sektor itu,"katanya.***3***Budi Suyanto (T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 03-06-2013 15:06:13
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013