Langkat, Sumut, 31/5 (Antara) - Produksi panen jagung petani di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk triwulan pertama sudah mencapai 60.236 ton, itu berdasarkan angka ramalan satu yang dibahas antara Dinas Pertanian dengan BPS Provinsi Sumatera Utara.
"Itu hasil pembahasan rapat di Sumatera Utara," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi di Stabat, Jumat.
Produksi jagung itu berdasarkan luas panen 9.327 hektare dengan produktifitas 64,58 kwintal per hektare, katanya.
Sementara untuk target produksi jagung yang dicanangkan instansinya untuk tahun 2013 ini sekitar 184.666 ton.
Bila dilihat dari produksi yang ada sekarang ini, diyakini target yang ditetapkan tersebut akan dapat terlampaui, ujarnya.
Yusfik juga mengungkapkan karena animo petani untuk bertanam jagung sekarang ini sangat tinggi, terutama di daerah Sei Bingei, Binjai, Stabat, Padang Tualang dan Hinai.
Hal itu juga didasarkan kepada harga jual jagung yang cukup tinggi antara Rp2.300 - Rp2.900.
"Kami akan terus dorong petani selain menanam jagung juga menanam holtikultura lainnya, demi meningkatkan pendapatan petani itu sendiri," kata Yusfik.
Secara terpisah staf bahagian produksi Hamonangan Siregar menambahkan untuk komoditi lainnya juga mengalami peningkatan seperti kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar.
Untuk pertanaman kedele dari panen seluas 100 hektare, produksinya mencapai 159 ton, demikian juga dengan kacang hijau dari luas panen 136 hektare produksinya 159 ton juga.
Sementara untuk panenan kacang tanah dari luas 158 hektare produksinya mencapai 221 ton, ubi jalar dari luas panenan 49 hektare produksinya 970 tn dan ubi kayu dari luas panenan 199 hektare produksinya 8.225 ton.
Dengan meningkatnya produksi berbagai komoditi tersebut, tentu akan memberikan sumbangan terbesar bagi ketahanan pangan di Langkat maupun Sumatera Utara, kata Hamonangan.***3***
(T.KR-IFZ/B/Farochah/Farochah)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Itu hasil pembahasan rapat di Sumatera Utara," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Langkat Yusfik Helmi di Stabat, Jumat.
Produksi jagung itu berdasarkan luas panen 9.327 hektare dengan produktifitas 64,58 kwintal per hektare, katanya.
Sementara untuk target produksi jagung yang dicanangkan instansinya untuk tahun 2013 ini sekitar 184.666 ton.
Bila dilihat dari produksi yang ada sekarang ini, diyakini target yang ditetapkan tersebut akan dapat terlampaui, ujarnya.
Yusfik juga mengungkapkan karena animo petani untuk bertanam jagung sekarang ini sangat tinggi, terutama di daerah Sei Bingei, Binjai, Stabat, Padang Tualang dan Hinai.
Hal itu juga didasarkan kepada harga jual jagung yang cukup tinggi antara Rp2.300 - Rp2.900.
"Kami akan terus dorong petani selain menanam jagung juga menanam holtikultura lainnya, demi meningkatkan pendapatan petani itu sendiri," kata Yusfik.
Secara terpisah staf bahagian produksi Hamonangan Siregar menambahkan untuk komoditi lainnya juga mengalami peningkatan seperti kedele, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar.
Untuk pertanaman kedele dari panen seluas 100 hektare, produksinya mencapai 159 ton, demikian juga dengan kacang hijau dari luas panen 136 hektare produksinya 159 ton juga.
Sementara untuk panenan kacang tanah dari luas 158 hektare produksinya mencapai 221 ton, ubi jalar dari luas panenan 49 hektare produksinya 970 tn dan ubi kayu dari luas panenan 199 hektare produksinya 8.225 ton.
Dengan meningkatnya produksi berbagai komoditi tersebut, tentu akan memberikan sumbangan terbesar bagi ketahanan pangan di Langkat maupun Sumatera Utara, kata Hamonangan.***3***
(T.KR-IFZ/B/Farochah/Farochah)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013