Medan, 25/5 (Antara) - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menegaskan sampai saat ini kader-kader partai tersebut masih tetap solid.
"Kader-kader kita masih biasa, demikian juga dengan di internal DPP tetap berjalan seperti biasa," katanya di Medan, Sabtu, saat ditanya dampak ditetapkannya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaak sebagai tersangka terhadap kepercayaan kader terhadap partai tersebut.
Menurut dia berbagai program yang sebelumnya telah ditetapkan juga tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti misalnya program tarbiyah maupun yang lainnya.
Bahkan ia juga menegaskan bahwa di internal partai sampai saat partai sama sekali tidak ada "kubu-kubuan", bahkan pengurus dan kader tetap kompak.
Namun yang jelas, lanjut dia, kasus yang terjadi pada Lutfi Hasan Ishaak terkait ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap kuota impor daging sapi, akan menjadi pelajaran penting bagi partainya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan berbagai koreksi bagimana hal tersebut kedepan tidak terjadi lagi.
"Kita juga harus berani minta maaf kepada publik dan ini jangan sampai terjadi lagi kedepannya," katanya. (KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kader-kader kita masih biasa, demikian juga dengan di internal DPP tetap berjalan seperti biasa," katanya di Medan, Sabtu, saat ditanya dampak ditetapkannya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaak sebagai tersangka terhadap kepercayaan kader terhadap partai tersebut.
Menurut dia berbagai program yang sebelumnya telah ditetapkan juga tetap berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti misalnya program tarbiyah maupun yang lainnya.
Bahkan ia juga menegaskan bahwa di internal partai sampai saat partai sama sekali tidak ada "kubu-kubuan", bahkan pengurus dan kader tetap kompak.
Namun yang jelas, lanjut dia, kasus yang terjadi pada Lutfi Hasan Ishaak terkait ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap kuota impor daging sapi, akan menjadi pelajaran penting bagi partainya.
Untuk itu pihaknya akan melakukan berbagai koreksi bagimana hal tersebut kedepan tidak terjadi lagi.
"Kita juga harus berani minta maaf kepada publik dan ini jangan sampai terjadi lagi kedepannya," katanya. (KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013