Medan, 22/5 (Antara) - Asosiasi Perusahaaan Perjalanan Wisata Indonesia Sumatera Utara berharap Bandara Kuala Namu sebagai pengganti Polonia Medan dioperasikan tepat waktu pada 2013 serta diikuti perubahan pelayanan.

"Pelaku industri pariwisata Sumut berharap pengoperasian Kuala Namu menjadi momentum kebangkitan pariwisata daerah ini yang hingga kini masih terpuruk dengan belum pulihnya kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) hingga 400 ribu orang seperti pada 1990-an," kata Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution di Medan, Rabu.

Dia mengatakan itu usai acara pelantikannya sebagai Ketua DPD Asita Sumut oleh Ketua DPP Asita Asnawi Bahar yang dihadiri berbagai kalangan mulai Konsul Kehormatan Belanda dan China serta jajaran Pemerintah Kota Medan dan Sumut,
Untuk bisa menjadi momentum kebangkitan pariwisata, bukan hanya memerlukan semua fasilitas bandara yang memenuhi standar internasional, tetapi juga dalam pelayanaan.

Pelayanan yang baik dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal diperlukan di semua layanan di bandara itu mulai dari "Custom, Immigration and Quarantine" (CIQ) atau Bea Cukai, Imgrasi, Karantina hingga layanan kecil lainnya.

Dia menegaskan, keluhan wisatawan khususnya asing tentang layanan di CIQ dan lainnya di Bandara Polonia Medan masih sering terdengar, namun semua itu hingga kini masih berusaha dipahami pengguna jasa dengan perhitungan bahwa kondisi Polonia yang sudah sangat tidak memungkinkan diotak-atik.

"Tapi kalau sudah ada bandara baru Kuala Namu, harusnya tidak ada keluhan lagi khususnya bagi wisatawan yang dewasa ini diharapkan pemerintah menjadi salah satu sumber devisa terbesar,"katanya.

Menurut Solahuddin, pariwisata memiliki "mulltiplier effect" bagi perekonomian, apalagi wisata konvensi (MICE=Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) menjadi salah satu andalan dunia pariwisata.

Dia menyebutkan, meski jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) Sumut terus naik atau sudah mencapai 241.83 orang pada 2012 atau naik 8,38 persen dari 2011 yang masih sebanyak 223.126 orang, tetapi jumlah itu belum pulih dibandingkan di era tahun 1990-an yang berjumlah 400 ribu orang.

Bandara Kuala Namu diharapkan bisa memulihkan kunjungan wisman maupun wisatawan nusantara, katanya.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut H Naruddin Dalimunthe yang hadir mewakili Gubernur Sumut, mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan.

Pengoperasian Bandara Kuala Namu merupakan salah satu yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan itu.

"Pemprov Sumut beharap sinergi pemerintah dan pelaku industri parwsata bisa ditingkatkan,"katanya.

General Manager PT. Angkasa Pura II (Persero), H.T.Said Ridwan, menyebutkan, pihaknya erus meningkatkan pelayanan di Kuala Namu.

"Di Kuala Namu misalnya, tidak akan ada lagi porter seperti yang ada di Polonia Medan dewasa ini.Diakui di bandara manapun memang tidak ada layanan jasa itu sesuai standar bandara," katanya.

Sejalan dengan penghapusan jasa porter, Angkasa Pura II sudah menyiapkan troli dengan jumlah yang memadai sesuai kapasitas penumpang di bandara itu yang bertambah banyak dibandingkan di Polonia Medan termasuk layanan porter bagi penumpang tertentu yang membutuhkannya.

Kapasitas penumpang di Bandara Kuala Namu bisa 8-9 juta orang dan bisa bertambah secara bertahap hingga mencapai 23 juta penumpang. ***3***
yuliastuti
(T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013