Medan, 8/5 (Antara) - Devisa Sumatera Utara (Sumut) dari Tembakau Deli pada triwulan I 2013 naik 14,93 persen menjadi 68,789 juta dolar AS didorong harga jual yang menguat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Rabu, mengatakan, periode sama tahun lalu, nilai ekspor Tembakau Sumut masih 59,836 juta dolar AS.

"Di tengah terjadinya penurunan devisa dari berbagai komoditas pada tahun ini, justru ekspor Tembakau naik dan itu menggembirakan," katanya.

Diharapkan nilai ekspornya bisa bertahan mahal sehingga komitmen PT Perkebunan Nusantara II mempertahankan tanaman itu tidak sia-sia karena menguntungkan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itersebut.

Humas PTPN II, Rahmuddin menyebutkan,perusahaannya

mempertahankan tanaman Tembakau itu meski dengan beban berat kepada manajemen karena antara biaya perawatan dan pengembangan tidak sesuai dengan pendapatan dari ekspor dan penjualan lokal.

Raahmuddin mengakui, meski tanaman Tembakau itu

produksinya tidak seperti pada 1990-an karena disebabkan banyaki faktor mulai cuaca dan luasan lahan yang tidak banyak lagi.

"Persaingan bisnis di pasar internasional yang semakin ketat akibat dampak krisis global juga menjadi hambatan untuk meningkatkan perolehan devisa yang lebih besar dari Tembakau," katanya.

Menurut dia, dewasa ini, produksi Tembakau PTPN II hanya ribuan bal saja dari tahun 1990-an yang bisa puluhan ribu bal.

Manajemen, kata Rahmuddin, terus berupaya melakukan efisiensi seperti tetap mempertahankan penjualan atau lelang di dalam negeri dari sebelumnya dilakukan di Bremen, Jerman. ***3*** Biqwanto (T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 08-05-2013 20:12:15

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013