Medan, 2/4 (Antara) - Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta Perusahaan Gas Negara (PGN) agar berupaya membantu mempertahankan pasokan gas untuk kebutuhan industri dan rumah tangga di provinsi ini.

"Saat ini pasokan gas Sumut terancam menurun 20 persen, karena sumur Glagah-Kambuna ,yang dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy turun drastis," katanya di Medan Senin, saat menerima Direktur Keuangan PGN Riza Pahlevi, General Manager SBU Distribusi III PT PGN, Mugiono, dan Kabid Migas Dinas Pertambangan dan Energi Sumintarto.

Dalam kesempatan itu, PGN memaparkan Rencana Strategis dalam Pemenuhan Kebutuhan Gas di Provinsi Sumut, yaitu pembangunan jaringan pipa Duri-Dumai - Medan dengan kapasitas 430 mmscfd yang direncanakan beroperasi pada 2017.

Jaringan pipa tersebut direncanakan sejak 2003, dan sudah mengantongi izin prinsip dari Menteri ESDM. Walaupun menghadapi banyak kendala karena menurunnya pasokan gas, PGN tetap berinisiatif membangun konektifitas infrasstruktur pipa gas se-Sumatera.

Gatot dalam kesempatan itu menyatakan sangat mendukung rencana pembangunan pipa gas Duri-Dumai-Riau tersebut. Dengan selesainya jaringan pipa, dia yakin akan mempercepat pengembangan wilayah terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan gas Sumut ke depan.

Terlebih lagi, kata Gubernur, kebutuhan gas akan semakin meningkat terkait pengembangan program MP3EI di Sumut. Namun khusus pemenuhan kebutuhan jangka pendek, secara khusus GPN meminta PGN untuk membantu mencarikan solusi atas persoalan kebutuhan gas di Sumut yang semakin terancam.

Sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Migas Dinas Pertambangan dan Energi Sumintarto bahwa diprediksi ladang gas Glagah-Kambuna yang dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy berhenti berproduksi pada 1 April 2013.

Dikatakannya, Gubernur Sumut sudah menyurati pihak terkait untuk mempercepat pengembangan dan produksi Sumur Benggala di Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat terkait rencana penutupan Sumut Glagah-Kambuna.

"Dalam jangka pendek, Gubernur sudah menyurati juga untuk rencana penutupan sumur pada Senin (1/4). Karena apabila sumur produksinya di bawah 5 mmscfd, maka per 1 April akan tutup. Syukur hari ini produksinya masih 6,8 mmscfd," kata Sumintarto.

Pemprov Sumut secara khusus meminta agar PGN dapat melakukan pendekatan ke pertamina agar dapat mempertimbangkan perbaikan harga gas, sehingga produksi gas Glagah-Kambuna dapat diteruskan menunggu beroperasinya sumur Benggala pada September 2013.

"Apabila tutup, industry Sumut akan kehilangan pasokan 2 mmscfd atau sebesar 20 persen dari penyaluran PGN selama ini. Hal ini akan memukul industry Sumut. Saat ini Sumut masih kekurangan pasokan gas dengan potensial demand 200 mmscfd, sementara pasokan gas hanya sebesar 20 mmscfd," kata Gubernur.***3*** (T.M034/C/S. Suryatie/S. Suryatie) 02-04-2013 11:50:24

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013