Medan, 6/1 (ANTARA) - Masyarakat Tionghoa di Sumatera Utara menilai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sebagai partai yang paling nyaman sebagai tempat penyaluran aspirasi politik.
"Kami bilang nyaman karena PDI Perjuangan yang memberikan etnis Tionghoa hak politik yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya yakni untuk dipilih, bukan hanya memilih," kata Tan Sri Chandra mewakili masyarakat Tionghoa Sumut di Medan, Sabtu (5/1) malam.
Dia menyatakan itu dalam temu ramah dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri dan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2013-2018 Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi.
Ia memberi contoh terpilihnya Brilian Moktar sebagai anggota DPRD Sumut dan ditetapkannya Sofyan Tan sebagai calon Wali Kota Medan oleh PDI Perjuangan di bawah kepemimpinan Megawati.
"Kalau tidak dikalahkan pada ronde (putaran) kedua, maka Sofyan Tan akan menjadi Wali Kota Medan yang pertama dari etnis Tionghoa," katanya.
Etnis tionghoa juga merasa semakin mendapat hak sebagai WNI dengan dijadikannya Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional, tambahnya.
Keputusan dan tindakan nyata Megawati, menurut Tan Sri Chandra, semakin memperteguh hati masyarakat Tionghoa bahwa Megawati adalah seorang negarawan yang menghargai keberagaman bangsa dan menempatkan PDI Perjuangan sebagai "Rumah Kaum Nasionalis".
"Penetapan Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut diyakini putusan yang bijak dan cerdas," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa masyarakat Tionghoa berharap calon PDI Perjuangan terpilih pada Pilkada Sumut 7 Maret mendatang.
Megawati sendiri dalam pidatonya menegaskan kepeduliannya terhadap masyarakat Tionghoa bukan sekadar untuk mencari popularitas, tetapi mengacu pada apa yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
"Semua WNI memiliki hak, kedudukan dan kewajiban yang sama. Untuk punya peran yang lebih berarti seperti warga lainnya memang perlu kemauan dan dorongan dari etnis Tionghoa dari selama ini yang lebih cenderung menggeluti bisnis ketimbang jadi PNS atau politikus," katanya.
Dalam acara yang dihadiri puluhan masyarakat etnis itu Megawati menegaskan pertemuan itu tidak bermaksud memaksa etnis Tionghoa membantu dan memilih pasangan yang diusung PDI Perjuangan.
"Boleh membantu atau akhirnya tidak bersedia karena sebenarnya itu adalah yang dinamakan demokrasi," katanya.
Calon Gubernur Sumut Effendi Simbolon mengatakan, kalau terpilih dia akan memperjuangkan banyak hal untuk masyarakat Sumut karena sumber daya alam daerah itu cukup banyak dan hasilnya tidak dinikmati masyarakat. ***1*** (T.E016/B/R014/R014) 06-01-2013 21:31:07
Etnis Tionghoa Nilai PDI Perjuangan Partai Nyaman
Senin, 7 Januari 2013 9:17 WIB 836