Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus memperkuat mitigasi dan pengawasan potensi keracunan pangan disebabkan oleh mengkonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak di sekolah.
"Upaya ini dilakukan guna memastikan keamanan pangan serta peningkatan higienitas pengolahan makanan setiap dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)," ucap Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Novita Saragih dalam temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Senin.
Pihaknya mengungkapkan, bahwa dari data yang dihimpun secara nasional hingga kini keracunan pangan terjadi sekitar 30 persen di tanah air.
Untuk keracunan pangan di wilayah Sumut sendiri sebanyak empat kasus, di antaranya SMA Negeri 2 Kisaran, SMA Negeri 1 Lubuk Pakam di Deli Serdang, dan SMP Negeri 1 Laguboti di Toba.
"Kami terus melakukan koordinasi lintas sektor. Hingga saat ini, sekitar 30 persen dari total laporan menunjukkan gejala ringan, seperti mual dan pusing," jelas Novita.
Dinkes Provinsi Sumut telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat, dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan penyebab keracunan program MBG ini.
"Kami terus melakukan uji higienitas terhadap penyedia pangan sekolah maupun pasokan bahan makanan," tutur Novita.
Kepala BBPOM Medan Mojaza Sirait menjelaskan, bahwa hasil uji laboratorium menunjukkan adanya mikroba seperti Escherichia coli, dan Salmonella berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
"Sebagian besar masalah disebabkan oleh kurangnya kebersihan dalam proses pengolahan makanan, baik dari tangan petugas, bahan baku yang tidak higienis, maupun proses masak yang belum sesuai standar," kata Mojaza.
Sebagai langkah pencegahan, BBPOM Medan telah memberikan pelatihan kepada pelaksana SPPG atas produksi pangan dalam jumlah besar.
"Selain itu, memperketat pengawasan terhadap dapur pengolahan dengan menekankan penerapan standar operasional prosedur (SOP) kebersihan," jelas Mojaza.
Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Medan Donal Simanjuntak menegaskan, pihaknya tetap menargetkan kecukupan gizi sebesar 2.100 kalori per porsi program MBG bagi anak sekolah.
“Harapan kami, target gizi ini dapat tercapai tanpa mengabaikan aspek kebersihan dan keamanan pangan,” ungka dia.
Pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan komprehensif bagi petugas SPPG meliputi pemilihan bahan baku, pengolahan, kebersihan alat dan air hingga pengelolaan limbah.
"Semua SOP ini harus dipatuhi agar MBG yang disajikan aman, bergizi, dan layak konsumsi bagi peserta didik," tegas Donal.
