Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menyatakan, optimis mampu menyerap sekitar 13.000 tenaga kerja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumut.
"Kita optimis kerja sama ini mampu menyerap 13.000 tenaga kerja dalam kurun waktu tahun 2025 hingga 2026," ucap Bobby usai penandatanganan kerja sama tentang pengelolaan tenaga kerja di KEK Sei Mangkei, dan penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi tenaga kerja rentan di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumut, Kamis.
Guna mewujudkan hal itu, lanjut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menjalin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) selaku pengelola KEK Sei Mangkei yang mengutamakan penerimaan pekerja lokal.
Gubernur menyampaikan, berdasarkan data sejak KEK Sei Mangkei berdiri pada 2012 keberadaan kawasan industri ini telah menampung sekitar 13.000 tenaga kerja.
Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah sebanyak dua kali lipat dalam 15 bulan ke depan, terhitung mulai triwulan ketiga tahun ini hingga sepanjang 2026.
"Berarti dua tahun ini ada penambahan pekerja yang jumlahnya sama dengan kurun waktu 13 tahun. Dari data yang saya terima, jumlah angkatan kerja kita di Sumut 8,1 juta dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 409 ribu," jelas Bobby.
Data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumut menyatakan, jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 sebanyak 8,108 juta orang atau naik 108 ribu orang dibandingkan Februari 2024 di Sumatera Utara.
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja di wilayah Sumatera Utara sebanyak 7,69 juta orang atau naik sebanyak 107 ribu orang dari Februari 2024.
"Jadi kalau sekarang ini ada tiga ribu (penerimaan), tahun depan ada 10 ribu. Maka dalam dua tahun ada 13 ribu tenaga kerja terserap di KEK Sei Mangkei," ujar Bobby didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumut Yuliani Siregar.
Gubernur juga meminta komitmen kepada PT Kinra, bahwa Pemprov Sumut akan mendukung maupun membantu yang dibutuhkan sesuai kewenangan di pemerintah provinsi.
Termasuk dukungan tempat tinggal bagi pekerja yang berasal dari luar Kabupaten Simalungun atau jaraknya yang jauh dari kawasan industri tersebut.
"Misalnya tenaga kerja di Sei Mangkei, industri apa saja sudah ada, dan apa saja yang akan masuk. Kita punya Balai Latihan Kerja yang bisa mempersiapkan tenaga kerja, dan prioritasnya untuk masuk ke sini," tutur Bobby.
Bobby juga menegaskan, Pemprov Sumut akan memberikan bantuan jaminan ketenagakerjaan kepada seribu pekerja rentan tiga kabupaten/kota di Sumut, yakni Batu Barau, Simalungun, dan Pematangsiantar.
Ia menyebutkan, bahwa jaminan ketenagakerjaan ini difokuskan bagi mereka yang bekerja di perkebunan sawit, namun belum terlindungi jaminan sosial oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Jadi ini yang tidak terlindungi JKK dan JKM (Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian), kita bayarkan. Karena mungkin gajinya tidak tinggi, dan risikonya tinggi juga," sebut Bobby.
Direktur PT Kinra Arif Budiman mengapresiasi atas komitmen Gubernur Sumut Bobby Nasution yang mendukung pengembangan KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara.
"Terutama terkait penyediaan tenaga kerja dalam provinsi. Dengan demikian, proses rekrutmen akan sangat terbantu dengan adanya dukungan tersebut," tutur Arif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Sumut optimis serap 13.000 tenaga kerja di KEK Sei Mangkei
