Rusydi Nasution bakal calon Wali Kota Padangsidimpuan pilihan Anak Muda Milenial
Selasa, 23 Juli 2024 9:02 WIB 4539
Menurut Budi, ketidakterpilihan Rusydi Nasution menurut responden karena sudah sering mengikuti Pilkada dan tak berhasil. Salah seorang responden mengatakan: ‘Saya sering dengar, Pak Rusydi Nasution kurang peka terhadap persoalan di sekitarnya’. “Hal yang sama juga terjadi pada Letnan Dalimunte, di mana tingkat keterpilihannya lebih tinggi dibandingkan tingkat ketidakterpilihannya yang dipilih oleh 16,20 % responden. Responden beralasan tidak memilih Letnan Dalimunte karena sosoknya ada dalam sistem yang buruk dan tidak berusaha membenahinya. Sebagai birokrat senior, Letnan Dalimunte dianggap tidak mampu mengatasi korupsi di Lingkungan ASN di Kota Padangsidimpuan,” katanya.
Sementara Hapendi Harahap, Irsan Efendi Nasution, dan Jon Sujani Pasaribu mendapatkan tingkat ketidak keterpilihan yang jauh melampaui angka keterpilihannya.
Jon Sujani Pasaribu mendapat tingkat ketidakterpilihan sangat besar, yakni sebanyak 30,20% respoinden. Responden beralasan, Jon Sujani tidak dipilih karena ia seorang pensiunan yang hanya mengandalkan popularitas nama keluarga besarnya.
Sementara Irsan Efendi Nasution mendapatkan tingkat ketidak keterpilihan sebesar 25,70 %. Responden beralasan tidak memilih Irsan Efendi Nasution karena rekam jejaknya saat menjabat Wali Kota Padangsidimpuan satu periode sangat tidak memuaskan.
Banyak kasus korupsi terungkap pada masa pemerintahannya namun proses penegakan hukumnya terkesan tidak transparan.
Selain itu, kata Budi, responden menilai program-program kerja Irsan Efendi Nasution dianggap tak berdampak langsung terhadap masyarakat, lebih berdampak terhadap kroni-kroninya.
Menanggapi hasil penelitian angket yang dilakukan Sahata Institute for Public Policy and Conculting, sejumlah wartawan mempertanyakan apa kepentingan Sahata Institute dengan melakukan penelitian angket dalam Pilkada 2024. Direktur Sahata Institute, Aulia Ichlas Syukurie, mengatakan pihaknya juga melakukan survei pada Pilkada tahun 2018 lalu.
“Penelitian angket ini sudah menjadi program Sahata Institute setiap kali digelar Pilkada. Tahun 2024 ini, Sahata Institute akan menggelar survei angket per bulan, dimulai per bulan Juni 2024. Bulan Agustus 2024 kita akan melakukan penelitian angket,” katanya.
Menurut Ichlas, penelitian angket dilakukan agar masyarakat dan berbagai stakeholder yang terlibat dalam Pilkada serentak 2024 punya pegangan atau informasi valid tentang kesiapan dan apa yang perlu dipersiapkan agar kualitas pesta demokrasi sesuai harapan semua pihak.
“Kami berharap hasil angket ini akan dibaca masyarakat. Syukur kalau para kandidat Wali Kota Padang Sidimpuan juga membacanya agar punya informasi terkait Pilkada serentak 2024,” katanya.