"Semua komoditas pertanian kita harus masuk kepada industrialisasi dan masuk ke hilirisasi. Saya melihat di depan banyak produk kopi yang kemasannya sudah bagus dan siap untuk di ekspor," ujar Jokowi di Lampung Barat, Jumat.
Dengan adanya industrialisasi dan hilirisasi komoditas perkebunan ataupun pertanian diharapkan bisa meningkatkan nilai jual komoditas sehingga menunjang kesejahteraan petani.
"Semua harusnya bisa dilakukan pengemasan yang siap ekspor seperti yang ada di sini," katanya.
Dia menjelaskan seharusnya perdagangan komoditas perkebunan dan pertanian di berbagai daerah saat ini tidak dilakukan dalam bentuk bahan mentah melainkan menjadi beragam produk turunan.
"Sebaiknya perdagangan komoditas ekspor ini bukan dalam bentuk mentah yang berpuluh-puluh atau sejak ratusan tahun kita lakukan. Komoditas dalam bentuk mentah ini harus di hilirisasi menjadi produk turunan," ucap dia.
Ia melanjutkan hilirisasi itu dapat dilakukan di Provinsi Lampung untuk beberapa komoditas unggulan daerah seperti kopi.
"Ini harus di hilirisasi tidak hanya kopi, cokelat, sawit semuanya bisa, baik komoditas perkebunan tapi juga komoditas pertanian," tambahnya.
Salah seorang petani kopi asal Desa Kambahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat berharap adanya dukungan penerapan hilirisasi produk kopi melalui pembangunan gudang sekaligus pabrik kopi. .
"Harapannya memang ada gudang penyimpanan kopi dan pabrik kopi langsung disini," ujar seorang petani kopi Syafrudin.
Ia melanjutkan selama ini petani setempat menjual hasil panen kopi hanya dalam bentuk biji belum dipanggang.
"Dengan industrialisasi dan hilirisasi kopi ini setidaknya bisa membantu petani agar kopi tidak dijual terlalu murah karena ada penampungan yang jelas," katanya .
Kemudian pasar serta kualitasnya juga jadi terjaga karena tidak ada lagi yang petik asalan.
Petani juga menyampaikan ke Presiden agar bisa membantu pasca panen seperti alat pengering kopi sederhana untuk gabungan kelompok tani kopi.
Dengan adanya industrialisasi dan hilirisasi komoditas perkebunan ataupun pertanian diharapkan bisa meningkatkan nilai jual komoditas sehingga menunjang kesejahteraan petani.
"Semua harusnya bisa dilakukan pengemasan yang siap ekspor seperti yang ada di sini," katanya.
Dia menjelaskan seharusnya perdagangan komoditas perkebunan dan pertanian di berbagai daerah saat ini tidak dilakukan dalam bentuk bahan mentah melainkan menjadi beragam produk turunan.
"Sebaiknya perdagangan komoditas ekspor ini bukan dalam bentuk mentah yang berpuluh-puluh atau sejak ratusan tahun kita lakukan. Komoditas dalam bentuk mentah ini harus di hilirisasi menjadi produk turunan," ucap dia.
Ia melanjutkan hilirisasi itu dapat dilakukan di Provinsi Lampung untuk beberapa komoditas unggulan daerah seperti kopi.
"Ini harus di hilirisasi tidak hanya kopi, cokelat, sawit semuanya bisa, baik komoditas perkebunan tapi juga komoditas pertanian," tambahnya.
Salah seorang petani kopi asal Desa Kambahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat berharap adanya dukungan penerapan hilirisasi produk kopi melalui pembangunan gudang sekaligus pabrik kopi. .
"Harapannya memang ada gudang penyimpanan kopi dan pabrik kopi langsung disini," ujar seorang petani kopi Syafrudin.
Ia melanjutkan selama ini petani setempat menjual hasil panen kopi hanya dalam bentuk biji belum dipanggang.
"Dengan industrialisasi dan hilirisasi kopi ini setidaknya bisa membantu petani agar kopi tidak dijual terlalu murah karena ada penampungan yang jelas," katanya .
Kemudian pasar serta kualitasnya juga jadi terjaga karena tidak ada lagi yang petik asalan.
Petani juga menyampaikan ke Presiden agar bisa membantu pasca panen seperti alat pengering kopi sederhana untuk gabungan kelompok tani kopi.