"Penyajian foto-foto di pameran ANTARA ini bernilai sejarah yang tinggi. Ini bagus," kata Heru di Galeri Komplek ANTARA Heritage Center atau dulu dikenal Gedung ANTARA Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.
Heru mengapresiasi karya-karya yang ada di Pameran Foto bertajuk "Pers, Demokrasi dan Pembangunan" yang menggambarkan dunia pers atau kewartawanan di Indonesia, mulai zaman revolusi hingga saat ini.
"Turut serta ANTARA untuk merevitalisasi atau menjaga gedung-gedung bersejarah atau tempat. Di lokasi ini adalah salah satu yang bersejarah," ujar Heru.
Selain itu, Heru mengapresiasi Perum LKBN ANTARA yang sudah memperlihatkan karya foto perjalanan pemilu di Indonesia, mulai dari awal Pemilu 1955 hingga kampanye calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
Termasuk pula beberapa hasil pembangunan baik infrastruktur, sarana prasarana umum sepanjang sepuluh tahun terakhir pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Terima kasih ANTARA yang sudah bisa memperkenalkan hasil-hasil dari awak media. Harapannya, terus berkreasi memamerkan hasil karya fotografer para awak media," kata Heru.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Henry CH Bangun secara resmi membuka pameran foto tersebut di Galeri Komplek ANTARA Heritage Center atau dulu dikenal Gedung ANTARA Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.
Turut hadir Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Kemal Gani dan jajaran Dewan Pengawas, Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir beserta jajaran direksi, Asisten Deputi Bidang Jasa Telekomunikasi Kementerian BUMN YB Priyatmo Hadi, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo dan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Joanes Joko.
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir mengatakan, pameran foto tersebut dirancang untuk dibuka di Gedung Pasar Baru sebagai bangunan penuh sejarah berdiri sejak 1925 kini bernama ANTARA Heritage Center.
"ANTARA mendapat kesempatan untuk merenovasi dan revitalisasi untuk menjadi Kantor Pusat ANTARA," ujar Munir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Heru: Pameran foto ANTARA punya banyak nilai sejarah