Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan dua jenis intervensi sebagai upaya menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah ini.
"Penurunan stunting menjadi prioritas karena pentingnya generasi penerus yang berkualitas. Pemprov Sumut melakukan dua intervensi untuk menurunkan angka stunting di Sumut," kata Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin pada kegiatan Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari pertama kehidupan (HPK), di Medan, Kamis.
Ia mengatakan intervensi pertama adalah gizi spesifik yang sasaran prioritasnya ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0 sampai 59 bulan, remaja, dan wanita usia subur.
"Yang dilakukan seperti pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dari kelompok miskin, serta pemberian suplemen tablet tambah darah, suplemen kalsium, pemeriksaan kehamilan, suplemen kapsul vitamin A, suplemen taburia, imunisasi, suplemen zinc, pengobatan diare, dan manajemen terpadu balita sakit," kata Hassanudin.
Intervensi kedua, kata dia, adalah gizi sensitif. Intervensi ini dengan melakukan peningkatan penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran, komitmen, dan praktik pengasuhan, gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan bergizi.
"Untuk memastikan bahwa semua program Pemerintah Provinsi Sumut berjalan, kami lakukan dengan meningkatkan fungsi monitoring dan evaluasi, memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran," sebutnya.
Pemprov Sumut lakukan dua jenis intervensi turunkan angka stunting
Kamis, 30 November 2023 18:41 WIB 4047