Aekkanopan (ANTARA) - Hingga akhir September 2023 ini Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Rantauprapat sudah menyalurkan anggaran sebesar Rp2,34 T atau sebesar 72,02 % dari pagu dan tumbuh sebesar 6,38% dari tahun lalu. Pertumbuhan itu cukup menggembirakan.
Demikian dikatakan Kepala KPPN Rantauprapat Warid Sudarwanto terkait kinerja lembaga yang dipimpinnya tersebut, Senin (6/11). Sebelumnya ia telah menyampaikan Kinerja APBN itu secara daring dari Aula KPPN Rantau Prapat.
Dijelaskannya, dari sisi penerimaan negara untuk sektor pajak terhimpun sebesar Rp1.068 M dari target tahunan 1,774 Milyar atau 60,20% dari target. "Penerimaan pajak di Labuhanbatu Raya masih didominasi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan," sebutnya.
Ditambahkannya, karena ketidakstabilan harga komoditas, khususnya sawit yang mempengaruhi sektor pendapatan pajak, ketika harga sawit mengalami kenaikan, maka penerimaan perpajakan juga akan terdongkrak naik (terjadi pada tahun lalu).
Perolehan itu dimungkinkan saat target penerimaan pajak dinaikkan, ternyata harga sawit tidak sebagus tahun lalu,sehingga penerimaan yang masuk menjadi tidak optimal dan menyebabkan kontraksi penerimaan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lebih lanjut ia menerangkan, dari sisi realisasi belanja, KPPN Rantauprapat sudah menyalurkan anggaran sebesar Rp 2,34 T atau sebesar 72,02% dari pagu dan tumbuh sebesar 6,38% dari tahun lalu, dimana belanja pegawai tumbuh 7,91%, belanja barang tumbuh 9,7% dan belanja modal tumbuh 17,88%.
Pagu belanja barang terbesar dialokasikan untuk belanja barang non operasional sebesar Rp66,42 M telah terealisasi sebesar 75,68% atau Rp50,27M. Diikuti oleh belanja barang operasional sebesar Rp49,57M telah terealisasi Rp33,10M atau 66,77% dari pagu.
Penyaluran anggaran KPPN Rantauprapat tumbuh 6,38 persen
Senin, 6 November 2023 19:15 WIB 2242