Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Dunia setiap 10 Oktober, ekosistem layanan kesehatan digital Halodoc, mengingatkan bahwa masalah kesehatan mental bisa dialami oleh siapapun, baik remaja maupun dewasa.
"Gejala ataupun gangguan kesehatan mental dapat terjadi di berbagai kalangan dengan beberapa faktor, misalnya yang umum dialami seperti perasaan tertekan, cemas hingga tegang yang membuat seseorang menjadi stres dan menuntut tubuh mereka untuk melakukan penyesuaian," ucap Medical Manager Halodoc dr. Monica C. Dewi melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (13/10).
Data World Health Organization (WHO) pada 2019 menyebutkan secara global satu dari delapan orang di dunia mengalami masalah kesehatan mental dan hal ini dialami oleh rentang usia dari remaja hingga dewasa. Isu kesehatan mental kian menjadi perhatian publik sejak beberapa tahun terakhir, ragam istilah kondisi kesehatan mental pun semakin menjadi familier di masyarakat.
Monica mengatakan ketika gejala tersebut mulai mengganggu produktivitas, maka sebaiknya segera melakukan konsultasi kepada tenaga medis profesional seperti psikolog atau psikiater guna mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasi dengan ahli juga diperlukan agar seseorang terhindar dari self-diagnose, diagnosis mandiri, yang dapat membahayakan diri.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Gangguan kesehatan mental memiliki gejala-gejala awal yang perlu sama-sama disadari dan ditindaklanjuti untuk deteksi dini.
Adapun masyarakat dari berbagai rentang usia dapat menghadapi masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental seperti pada remaja, rata-rata dapat mengalami stres dan kecemasan berlebih yang dipicu oleh pola asuh orang tua yang keras dan pernah mengalami bullying (perundungan).
Masalah kesehatan mental bisa dialami dari usia remaja hingga dewasa
Sabtu, 14 Oktober 2023 9:30 WIB 1136