Di berbagai rumah sakit yang memiliki klinik pengobatan masalah tidur, kata dia, umumnya terdiri atas berbagai dokter spesialis lintas disiplin, sehingga dapat mendeteksi sumber masalah yang mengakibatkan dengkuran.
Dia menjelaskan pengobatan akan dimulai dari asesmen yang berupa wawancara, untuk mengetahui keluhan, hingga melakukan rekam tidur selama semalam menggunakan alat polisomnografi untuk mengetahui proses tubuh saat tidur.
"Dengan itu akan terlihat pola pernapasan dada dan perut, gerak tubuh seperti kaki, otot, gelombang otak berat dan ringan, hingga OSA itu sendiri," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, juga dapat diketahui saturasi oksigen, detak jantung, serta seberapa parah seorang pasien mengalami OSA.
Jika terdapat gangguan OSA yang cukup parah, ujarnya, maka pasien akan dibantu pernapasan saat tidur dengan menggunakan alat continuous positive airway pressure (CPAP).
"Jangan mendiagnosis sendiri, tugas masyarakat adalah melakukan deteksi dini dan membawa pasien kepada spesialis saraf, atau rumah sakit yang terdapat sleep clinic untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata dr Astuti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter spesialis syarat: Mendengkur salah satu tanda OSA