Berkomentar tentang kendala mobil rakitannya, Christofer mengatakan permasalahan rem mobil yang dinamai Halisungsung atau angin ribut dalam bahasa Batak itu adalah membutuhkan daya yang lebih besar untuk akselerasi.
"Perlu daya yang lebih besar pada saat mengegas, dan ketika ada lonjakan yang begitu besar saat menstater mesin mobil dan menggas kembali, ada arus listrik yang menyebabkan sekring rusak," ucap Christofer.
Beberapa pembelajaran yang didapat di SEM 2023, kata Christofer, sebagai modal berharga timnya menatap SEM 2024.
“Kami sudah mencoba pindah kelas dari diesel ke bensin yang bisa dibilang menjadi modal kami di SEM 2024,” kata Christofer.
Pada kategori yang diikuti Horas USU, juara satu didapat oleh ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (422.9 km/l), juara dua ditempati oleh Garuda UNY ECO TEAM 1 dari Universitas Negeri Yogyakarta (388.1 km/l), dan juara ketiga oleh Antawirya dari Universitas Diponegoro (286.3 km/l).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Horas USU bangga atas capaian di SEM 2023