Merujuk fenomena kekeringan pada 2019, BMKG menyebutkan saat itu disebabkan oleh fenomena IOD yang menguat ke arah positif. Namun, musim kemarau tahun ini terjadi dua fenomena El Nino dan IOD yang harus diantisipasi karena saling menguatkan.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara membentuk satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta kekeringan guna mengantisipasi perubahan iklim, dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
"Kita dari BPBD Sumut sudah berkoordinasi ke kabupaten/kota untuk membentuk satgas untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole," kata Kepala BPBD Sumut, Tuahtha Saragih.
Pihaknya menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi karhutla, dampak fenomena El Nino dan IOD yang akan melanda Indonesia, termasuk Sumatera Utara.
"El Nino ini masuk dalam bencana hidrometeorologi, untuk di tingkat provinsi dari tahun tahun sebelumnya, BPBD Sebagai koordinator untuk di bidang penanganan karhutla.Kita terus ingatkan dan mengajak pemangku kepentingan yang lain untuk selalu waspada ancaman kebakaran hutan dan lahan," demikian Tuahtha Saragih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hadapi dampak El Nino, BMKG imbau masyarakat hemat penggunaan air
BMKG imbau masyarakat hemat air hadapi dampak El Nino
Sabtu, 10 Juni 2023 13:16 WIB 2878