Medan (ANTARA) - Sekarang ini cryptocurrency merupakan salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat meski mengandung resiko yang tinggi.
Hal ini juga sesuai dengan nilai keuntungan yang akan kamu dapatkan dalam waktu singkat.
Banyaknya jenis aset digital yang beredar sekarang ini tentu akan membuat bingung para investor pemula. Salah satu yang harus kamu ketahui adalah Tether atau disebut USDT, yang masuk dalam stablecoin yang banyak diminati.
Tether memiliki sistem nilai yang unik, stabil, dan level berdasarkan nilai mata uang lainnya. Padahal, ini bisa menjadi keunggulan unik yang bisa menguntungkan pemiliknya. Jadi apa yang dimaksud dengan Tether atau USDT?
Apa itu USDT atau Tether?
Secara umum, Tether atau USDT adalah jenis aset crypto yang nilainya dijamin one-to-one sama dengan USD atau US Dollar. Oleh karena itu, cryptocurrency ini dapat dimasukkan ke dalam kategori stablecoin, atau jenis aset yang dirancang untuk memiliki nilai yang sama dengan aset yang stabil.
Seperti yang sangat disadari oleh para pemain mata uang crypto, instrumen ini dikenal memiliki volatilitas yang tinggi. Untuk itu alat-alat tersebut masih langka atau tidak dapat digunakan sebagai cara melestarikan nilai-nilai warisan atau sebagai alat perubahan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Faktanya, cryptocurrency ini memiliki kemampuan untuk mentransfer aset lebih cepat, lebih aman, dan lebih murah daripada penggunanya. Keberadaan stablecoin seperti Tether dapat menjadi solusi atau alternatif untuk menghadapi perubahan besar nilai kriptografi.
Dibangun di atas blockchain Ethereum, cryptocurrency ini menggunakan token standar ERC20 dan harganya dijamin oleh penerbit setara dengan USD. Tether sendiri mengalokasikan satu koin USD ke cadangannya saat mengeluarkan token baru.
Harga USDT to IDR pun mengikuti dengan nilai dollar Amerika Serikat setiap waktunya. Selain itu, penerbit juga memastikan bahwa aset tersebut didukung secara memadai oleh kas atau sumber daya lain yang sesuai.