Medan (ANTARA) - PT PLN (Persero) ikut menyukseskan tasyakuran satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dan silaturahim akbar warga dan kader NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
"Alhamdulillah acara tasyakuran satu abad NU dan silaturahim akbar di Kabupaten Madina berlangsung lancar," kata General Manajer PLN UID Sumatera Utara Awaluddin Hafid dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu.
Awaluddin menyebutkan kelistrikan terkendali secara aman dan andal.
"Terima kasih kepada semua petugas PLN dan pihak-pihak yang telah secara intens berkoordinasi dengan petugas kami di lapangan," ucapnya.
Ia mengatakan menginstruksikan Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang Sidimpuan untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama acara tersebut dilaksanakan berjalan dengan baik.
Untuk menyukseskan acara tasyakuran dan silaturahim akbar warga bersama kader NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, PLN UID Sumut telah menyiagakan sebanyak 19 petugas dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) Panyabungan dan ULP Kotanopan serta 2 unit genset berkapasitas 150 kVA.
"PLN berkomitmen untuk memberikan pasokan listrik yang andal dalam pergelaran acara Nasional maupun Internasional yang diadakan di Sumatera Utara. Dengan pasokan listrik yang cukup, PLN yakin akan menghadirkan listrik tanpa kedip," kata Awaluddin.
Menyambut tasyakuran satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dan silaturahim akbar warga dan kader NU di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis, (18/5).
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai tokoh NU dari GP Ansor, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, dan Ketua MUI Sumatera Utara H. Maratua Simanjuntak.
Dalam sambutan tokoh NU dari GP Ansor Erick Thohir yang juga merupakan Menteri BUMN mengatakan jika mau menjaga Indonesia, maka haruslah menjaga Islam.
Sebab, kemerdekaan Indonesia tidak mungkin terjadi tanpa pengorbanan tokoh–tokoh Islam.
"Jaga Islam berarti jaga Indonesia, ketika Islam diberkahkan maka Indonesia berkah, jika Islam maju maka Indonesia maju, mengisi kemerdekaan Indonesia tidak boleh terlena, kita bukan buih yang didorong ombak ke tepian, tetapi harus turut berperan dalam pembangunan bangsa ini," ucap Erick Thohir.
PLN sukseskan tasyakuran satu abad NU di Madina
Minggu, 21 Mei 2023 1:09 WIB 3597