Oleh karenanya, Kemendag selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membuka akses digitalisasi di pasar-pasar.
“Kami tentu koordinasi dengan pemda, provinsi, kabupaten dan kota. Walaupun domainnya di bawah mereka, kami memberikan imbauan, membuka jalan dan membuka akses. Tapi implementasinya di bawah pemerintah daerah,” katanya.
Lebih lanjut Wamendag Jerry menuturkan bahwa Kemendag terus mendorong upaya pemerataan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) lantaran mayoritas pengguna QRIS berada di Pulau Jawa.
Ia pun menegaskan bahwa Kemendag senantiasa siap mendukung langkah-langkah digitalisasi keuangan yang akan dilakukan Bank Indonesia sebagai inisiator untuk memperluas penggunaan QRIS di seluruh wilayah di Tanah Air maupun hingga ke mancanegara.
“Tentunya kami mendorong ini agar diterapkan di luar Pulau Jawa. Pembangunan akan banyak dipetakan di Indonesia timur, saya pikir ini perlu dikembangkan dan Kemendag siap mendukung,” tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendag sebut 500 pasar telah gunakan pembayaran digital