Program Gasing hantarkan bocah SD Tapsel bertemu Jokowi

Tapanuli Selatan (ANTARA) - Bukan faktor kebetulan atau keberuntungan namun kemampuan. Teguh Pria Sandi asal Tapanuli Selatan akhirnya akan bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta.

Bocah yang duduk di Kelas IV SD Negeri 100613 Pasar Lama, Kecamatan Batang Angkola ini akan bertemu orang nomor satu di republik ini lantaran prestasinya mengikuti program metode Gasing.

Hitung cepat metode Gasing (gampang asyik menyenangkan) merupakan program pembelajaran matematika untuk siswa dan guru Tapsel, dan baru dikembangkan tahun 2022. Inisiatornya Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu.

Tenaga pelatih pada pembelajaran metode Gasing tersebut langsung oleh Prof Yohanes Surya, PhD dan tim. Teguh Pria Sandi salah satu dari 90 murid SD lainnya yang mengikuti program metode Gasing itu di samping 30 tenaga pengajar lainnya.

Berkat ketekunannya belajar metode Gasing dua pekan bersama Yohanes, kini bocah SD kelahiran tahun 2012 yang sekarang tinggal bersama nenek/kakek di Desa Pasar Lama, Batang Angkola diundang ke Jakarta untuk bertemu Jokowi.

"Kami sudah sampai di Jakarta. Anak didik kita Teguh Pria Sandi sudah masuk karantina untuk briefing sebelum bertemu Pak Presiden Jokowi yang direncanakan Selasa, 17 Januari 2023," kata Syarif Husin Harahap, Kabid Pembinaan SD Disdik Tapsel selaku pendamping yang menghubungi ANTARA, Minggu (15/1).

Syarif mengatakan Teguh Pria Sandi merupakan duta metode Gasing Tapsel yang akan bertemu Presiden Jokowi bersama duta daerah lain dari Sumatera Utara seperti Humbahas, Toba, Tapanuli Utara, dan Dairi.

"Ini sebuah kehormatan. Pasalnya cuma ada tujuh orang anak metode Gasing yang akan bertemu dengan Presiden dengan rincian satu orang perwakilan per satu kabupaten. Empat orang dari Sumut, satu orang dari Papua, satu orang dari Bali, dan satu orang lagi dari Bangka Belitung," kata Syarif.

Saking gembiranya, dalam testimoni sebuah rekaman video Teguh Pria Sandi dengan nada kekanakan mengatakan "terimakasih Pak Bupati semoga sehat selalu, karena pak bupati saya bisa naik pesawat (maksudnya berangkat Jakarta bertemu Presiden RI)".