Sydney (ANTARA) - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Papua Nugini kawasan timur, Minggu, dan dilaporkan menyebabkan kerusakan pada bangunan serta membuat panik warga.
Sejauh ini, tidak ada laporan soal korban jiwa maupun pernyataan resmi soal kerusakan.
Menurut badan internasional pemantau gempa European Mediterranean Seismological Centre, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 80 kilometer.
Sistem peringatan tsunami Amerika Serikat mengeluarkan peringatan namun kemudian mencabutnya.
Sementara itu, badan meteorologi Australia mengatakan tidak ada ancaman tsunami terhadap Australia menyusul gempa yang mengguncang negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua itu.
Para warga Papua Nugini mengirimkan kabar tentang gempa tersebut melalui media sosial.
Mereka memasang foto dan video yang memperlihatkan jalanan retak, sejumlah bangunan dan mobil rusak, serta barang-barang di rak supermarket berjatuhan.
Gempa bumi cukup sering terjadi di Papua Nugini.
Wilayah negara itu berada jalur "Cincin Api" Samudra Pasifik, kawasan rawan aktivitas seismik karena gesekan antara lempengan tektonik.
Pada 2018, lebih dari 100 orang tewas, dan ribuan rumah rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di daerah pegunungan terpencil PNG.