Medan (ANTARA) - Kementerian Pertanian RI kembali menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi SDM pertanian Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) melalui Bimtek Peningkatan Kapasitasi Petani dan Penyuluh Angkatan-IV di Banda Aceh, Selasa [2/8] yang diikuti 130 SDM pertanian Kabupaten Aceh Besar.
Kegiatan Bimtek merupakan kolaborasi Kementan dengan Komite Nasional II Dewan Perwakilan Daerah RI [DPD] yang difasilitasi oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dalam hal ini Polbangtan Medan selaku fasilitator Bimtek di Banda Aceh tersebut.
Wakil Ketua Komite Nasional II DPD RI, H Abdullah Puteh mengatakan tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan Bimtek, sehingga harus ada keberlanjutan kegiatan Bimtek dengan membentuk kelembagaan ekonomi petani seperti koperas, bagi kemandirian para petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ke depan pembangunan pertanian akan diteruskan oleh generasi muda. Petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan memiliki keterampilan tentang ilmu teknologi yang juga lebih baik.
"Pertanian Indonesia akan jauh lebih baik jika pendidikan vokasi kita dapat menumbuhkan lulusan yang berjiwa agrosociopreneur, dibekali teknologi terbarukan serta pengetahuan jauh lebih baik," katanya.
Menurut Mentan, pengembangan SDM pertanian sangat penting untuk mengoptimalkan produktivitas sektor pertanian ke depan.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani dan penyuluh selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia
"Petani dan penyuluh harus bisa menjadi penggerak atau bahkan mampu memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha khususnya di bidang pertanian," kata Dedi Nursyamsi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar, Jakfar SP sangat mengapresiasi kegiatan Bimtek dan terima kasih karena telah memilih Kabupaten Aceh Besar sebagai lokasi kegiatan Bimtek.
"Petani harus memiliki pengetahuan luas dan mampu berinovasi, salah satunya dengan mengikuti bimtek untuk mendukung usahatani di Kabupaten Aceh Besar,” katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengingatkan tentang dampak pandemi Covid-19 dan ancaman krisis pangan lokal yang berdampak pada setiap negara di dunia.
"Menghadapi hal tersebut kita harus bersiap khususnya penyuluh dan petani. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengikuti Bimtek dengan sebaik-baiknya. Petani dan penyuluh juga harus mampu mengakses informasi seluas-luasnya untuk update informasi terkait pertanian," katanya.
Peserta menerima materi sesuai kebutuhan dan dapat diterapkan oleh petani dan penyuluh. Mengingat pentingnya materi dalam sesi pemaparan materi, peserta Bimtek mendapat kesempatan bertanya dan berdiskusi dengan pemateri.
Adapun materi yang disampaikan tentang Pupuk Subsidi dengan narasumber Afilia Ulfa dan materi tentang Penanggulangan PMK pada Ternak oleh Uzir.