Medan (ANTARA) - Yayasan Perempuan Tangguh mengaku bangga terlibat dalam kegiatan W20 di Danau Toba dan berharap perhatian terhadap UKM dan disabilitas semakin meningkat usai W20.
"Pelatihan di bidang seni dan ekonomi kreatif untuk anak-anak disabilitas perlu mendapat dukungan," ujar Program Director Yayasan Perempuan Tangguh,Dede Ridha Radinal di Simalungun, Rabu.
Dengan diberinya kesempatan kepada "Dis Art" yang merupakan UMKM Yayasan Perempuan Tangguh ikut berpameran di pertemuan W20, akan menjadi penambah semangat anggota yang penyandang disabilitas menghasilkan produk -produk terbaiknya.
Dis Art menjadi salah satu yang ikut dalam "Side Event W20 Expo Toba" yang digelar di Hotel Niagara, Parapat, Kabupaten Simalungun.
Selain memamerkan produk, Dis Art menjadi pelatih seni bagi anak anak disabilitas.
Baca juga: Delegasi Summit W20 tabur bibit ikan di Danau Toba
Dede Ridha Radinal menyebutkan sejak berdiri pada 2020, Yayasan Perempuan Tangguh, fokus memberikan pelatihan kepada perempuan dan anak-anak disabilitas.
Pelatihan itu bertujuan untuk memberikan kemampuan baru kepada anak-anak disabilitas agar mandiri dan tangguh.
Sriwanti (17), salah seorang penyandang disabilitas grahita, ditampilkan dengan kepandaian menenun kain ulos.
Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, mengatakan, W20 merupakan engagement group dalam forum G20 yang mewakili suara perempuan.
Isu yang diangkat antara lain dalam hal kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan khususnya penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan.
Baca juga: Delegasi W20 kunjungi destinasi Huta Siallagan di Samosir
Yayasan Perempuan Tangguh bangga terlibat dalam kegiatan W20 di Danau Toba
Rabu, 20 Juli 2022 20:53 WIB 2472