Medan (ANTARA) - Kementerian Pertanian RI melakui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) c.q Polbangtan Medan mengerahkan 30 alumni untuk mendampingi petani di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas]) yang merupakan lokasi Food Estate Humbahas di Provinsi Sumatera Utara.
Komitmen Polbangtan Medan mengemuka pada Rapat Koordinasi Pendampingan Food Estate dan Evaluasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Food Estate Humbahas di Balige, Kabupaten Toba, Sumut pada Jumat [20/5].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan kerja keras mempercepat dan meningkatkan kualitas pengembangan Food Estate Humbahas dari hulu sampai hilir, dengan menggandeng perguruan tinggi, mitra swasta dan lainnya mendukung pengembangan lahan seluas 30.000 hektar dan diproyeksi tercapai 2023.
"Tujuan Kementan dan pihak terkait mengembangkan food estate, untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik dan semakin sejahtera. Bahkan, pemerintah bersama petani akan menjamin harga, sehingga ada kepastian, termasuk ketika panen harga tidak jatuh," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mendorong penyuluh pusat dan daerah sinergi mendukung pengembangan Food Estate Humbahas.
Baca juga: Kementan siapkan tenaga medis terlatih khusus tangani PMK
"Seluruh penyuluh, baik PNS atau THL dan swadaya serta mahasiswa Polbangtan maupun widyaiswara dan dosen harus ambil bagian secara aktif mendampingi dan mengawal petani di sini," kata Dedi Nursyamsi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berharap kegiatan pendampingan tersebut dapat memecahkan masalah petani di lapangan, sehingga pendampingan tersebut dapat berjalan optimal dan bermanfaat bagi petani.
"Rakor ini merupakan pertemuan penting guna menyamakan persepsi, memperoleh informasi serta langkah konkrit pendampingan Food Estate tahun 2022," katanya pada Rakor yang dihadiri 57 peserta dari pihak-pihak terkait pengembangan Food Estate Humbahas.
Rakor dihadiri Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Humbahas, Lenny Sihombing; Direktur PT Daya Santosa Rekayasa [DSR] Petrus Andianto; Ketua Jurusan Pertanian Polbangtan Medan, Tince E Pakpahan; Kepala Desa Ria-ria, kelompok tani [Poktan] mitra Food Estate Humbahas; Koordinator BPP Pollung dan penyuluh serta koordinator pendamping.
Yuliana Kansrini menambahkan bahwa Polbangtan Medan sejak 2020, berkomitmen mendukung Food Estate Humbahas dengan melibatkan mahasiswa, alumni Polbangtan Medan dan perguruan tinggi mitra yakni Universitas Sumatera Utara [USU] dan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli [Unita] serta dosen untuk pendampingan Food Estate Humbahas 50 orang.
"Tahap I pada 2021 sebanyak 69 mahasiswa dalam Program MBKM, 80 alumni dari Polbangtan Medan, USU dan Unita. Selanjutnya 2020, Polbangtan Medan akan menurunkan pendamping alumni 30 orang untuk mendampingi petani di luasan lahan 97 hektar dalam budidaya bawang merah, sawi, buncis, kubis, cabai, tomat, jagung, kelembagaan petani dan KUR [Kredit Usaha Rakyat]," katanya.
Kabid Penyuluhan Lenny Sihombing mengakui pentingnya pendamping alumni yang mampu membantu petani mengatasi masalah budidaya seperti pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pendamping alumni diharapkan mampu melakukan transfer teknologi dan ilmu pengetahuan ke petani.
Tience E Pakpahan menegaskan akan melakukan seleksi terhadap calon pendamping alumni sesuai kriteria kebutuhan yang disampaikan dinas dan juga petani sehingga akan tercipta kegiatan pendampingan yang efektif.
"Adapun kompetensi yang dimiliki alumni yaitu teknik budidaya, pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta mampu menggerakkan petani untuk membuat pupuk organik," katanya.
Selain pendampingan alumni, Rakor juga bertujuan mengevaluasi proses MBKM yang tengah berlangsung. Mulai Maret 2022, sebanyak 30 mahasiswa Polbangtan Medan di lokasi Food Estate untuk terlibat pendampingan yang terintegrasi dengan Program MBKM.
Hasil evaluasi disampaikan oleh Direktur PT Daya Santosa Rekayasa [DSR] Petrus Andianto selaku pembimbing mahasiswa di lapangan. Selain kompetensi, mahasiswa juga dinilai attitude-nya seperti kedisiplinan serta menjaga hubungan baik antar rekan kerja.
"Pola kerja dunia nyata telah diterapkan dalam proses pendampingan ini [rule of game pendampingan] berupa reward dan punishment, sehingga terbentuk mental bekerja di dunia kerja yang bisa menjadi modal bagi mahasiswa," katanya.
Sukseskan Food Estate, Kementan kerahkan Alumni Polbangtan dampingi petani
Selasa, 24 Mei 2022 8:45 WIB 1594