Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN melalui Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menyosialisasikan Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) kepada petani di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) sekaligus mengajak untuk berpartisipasi dalam program tersebut untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Arya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa program Makmur bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Karo yang sekitar 75 persennya merupakan petani.
“Tanah Karo ini kan 75 persennya petani. Saya sudah keliling ke 11 titik Makmur dan ternyata Karo belum masuk program Makmur," kata Arya.
Arya mengatakan bahwa program Makmur merupakan salah satu upaya dan solusi yang diberikan pemerintah kepada petani tanah air untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani.
Makmur menjadi solusi bagi petani lantaran program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah.
"Program Makmur ini bisa bantu petani Karo untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Terbukti kita di Karawang peningkatan produktivitasnya mencapai 30 persen," kata Arya.
Baca juga: Kementerian BUMN gelar baksos dan pasar murah di Sumut
Selain itu, Arya menjelaskan bahwa Program Makmur mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani. Keluhan yang sering didapatkan para petani adalah mengenai ketersediaan pupuk.
Melalui program Makmur ini, Arya memastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil.
Program Makmur ditawarkan untuk dilaksanakan di atas lahan seluas 200 hektar untuk komoditas jagung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh petani hortikultura, petani serewangi, petani jagung, petani kopi, dan petani binaan Bank BRI.
Arya meminta kepada BUMN yang terlibat dalam program Makmur khususnya Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti dari acara sosialisasi ini. Dia pun berharap para petani di Kabupaten Karo dapat bergabung dalam program Makmur yang telah diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.
"Selanjutnya setelah pertemuan ini, langsung saja Pupuk Indonesia bersama dengan ID Food, BRI, Jasindo untuk follow up. Ada petani yang tadi minta untuk uji tanah dan petani yang kesulitan pendanaan. Supaya makin banyak lagi petani yang terbantu dengan program Makmur," ungkapnya.
Hingga Maret 2022, program Makmur telah dilaksanakan di atas lahan seluas 92.884 hektare dan diikuti oleh 37.818 orang petani yang tersebar di beberapa wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara.
Dari lahan seluas 92.884 hektare ini, terdiri dari beberapa komoditas seperti padi di lahan seluas 18.212 hektar dan diikuti oleh 15.625 petani. Sawit di lahan seluas 47.102 hektare dan diikuti 10.643 petani. Tebu di lahan seluas 17.721 hektare dan diikuti oleh 5.753 petani.
Selanjutnya, komoditas jagung di lahan seluas 7.596 hektare dan diikuti oleh 2.932 petani. Hortikultura di lahan seluas 1.955 hektare dan diikuti oleh 2.589 petani. Perkebunan Rakyat di lahan seluas 298 hektare dan diikuti 276 petani.