Medan (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, menyebutkan, Festival Budaya Tionghoa Indonesia harus dikembangkan karena bisa membangkitkan sektor pariwisata.
"Festival Budaya Tionghoa Indonesia merupakan festival yang luar biasa dan harus dikembangkan untuk semakin membangkitkan pariwisata khususnya di tahun 2022 yang menjadi tahun kebangkitan perekonomian Indonesia," ujarnya di Medan, Kamis malam.
Dia mengatakan itu pada sambutannya di acara Festival Budaya Tionghoa Indonesia di Medan yang merupakan program kerja sama Kemenparekraf, DPR RI, Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan.
Sandiaga Uno menegaskan, Sumut memiliki potensi besar dalam mendatangkan "cuan" (uang) khususnya dari pariwisata dan ekonomi kreatif.
Festival Budaya Tionghoa Indonesia misalnya bisa dikembangkan untuk mendorong berkembangnya kesenian yang menjadi daya tarik bagi wisatawan sehingga perekonomian meningkat.
Apalagi, kata dia, budaya Tionghoa banyak memiliki kesamaan dengan kebudayaan suku di Indonesia.
Tradisi membagi-bagikan angpau (uang yang dimasukkan ke dalam amplop khususnya betwarna merah) misalnya sama dengan tradisi berbagi di Indonesia di hari keagamaan.
Perayaan Imlek yang juga sarat dengan makna untuk berharap ekonomi, kesehatan yang lebih baik ke depan, katanya, menjadi pendorong semangat untuk membangkitkan perekonomian.
Anggota DPR Ri, Sofyan Tan, menyebutkan,
Festival Budaya Tionghoa Indonesia yang merupakan program kolaboraai diharapkan menjaga budaya Tionghoa dan suku lain Indonesia secara bersamaan.
Sofyan Tan anggota Komisi X DPR RI menegaskan, tahun ini yang merupakan "Macan Air" memiliki makna bahwa kita semua harus sekuat harimau membangun Indonesia lebih baik.
Sumut sendiri, ujar dia, optimistis bisa kembali meraih tahun keemasan pariwisata yang pernah dicapai dengan jumlah wisatawan mancanegara hingga 300 ribuan kunjungan.
"Jumlah turis yang dulu pernah banyak mengindikasikan bahwa potensi kepariwisataan Sumut cukup besar dan peluang itu bisa diraih lagi termasuk dengan dukungan kuat dari Kemenparekraf," katanya.
Dia menegaskan, tidak ada sejarah Tiongkok menjajah Indonesia, namun yang ada Tiongkok membantu meningkatkan ekonomi, dan sumber daya manusia Indonesia.
"Kebersamaan menjadi momentum untuk membangun Indonesia ke depannya. Festival Budaya Tionghoa Indonesia adalah salah satu upaya meningkatkan rasa kebersamaan," ujar Sofyan yang politisi dari PDIP.