Medan (ANTARA) - Atlet wushu putri andalan Sumatera Utara Juwita Niza Wasni memutuskan pensiun sebagai atlet usai meraih emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
"Ini adalah penampilan terakhir saya setelah 14 tahun sebagai atlet. Saya bersyukur sekali, mengakhiri karir dengan manis, menyumbangkan medali emas bagi Sumut di PON Papua, " kata Niza, panggilan akrabnya, di Papua, Minggu.
Selama menjadi atlet, Niza sukses mempersembahkan tiga medali emas dan satu perak untuk kontingen Indonesia pada tiga perhelatan SEA Games, yakni di Myanmar tahun 2013, Singapura 2015, dan Malaysia 2017.
Baca juga: PON Papua - Junita Malau pertahankan medali emas wushu sanda 48kg
Selain itu, Niza juga berhasil menyabet medali emas di Asian Games Incheon, Korsel, 2014 dan Kejuaraan Dunia Wushu 2015.
“Saya berharap raihan medali emas ini bisa membahagiakan semua pihak, baik keluarga, Pengprov WI Sumut, KONI Sumut, maupun juga Master Supandi Kusuma yang sangat baik dan berjasa kepada saya,” ujar Niza.
Alumni Fakultas Ekonomi UMSU ini mengatakan bahwa perjuangannya untuk mendapatkan medali emas PON Papua sangat berat. Ia bahkan sempat khawatir bisa berlaga atau tidak di Papua karena masih dihinggapi cedera.
"Sesungguhnya saya masih merasakan sakit pascaoperasi lutut di Australia tahun 2019 lalu. Bahkan, dua bulan sebelum ini saya masih belum kuat untuk melakukan lompatan," ungkap Niza.
"Karena ini memang penampilan terakhir, saya tepikan semua rasa sakit. Saya tampil habis-habisan.Saya ingin memberi yang terbaik. Alhamdulillah, doa kita semua dikabulkan Allah," tambahnya.
Meski pensiun sebagai atlet, Juwita Niza Wasni bukan lantas total meninggalkan dunia wushu yang telah membesarkan namanya.
Ia berharap ke depannya bisa berkarir sebagai pelatih sembari menjalankan profesinya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Saya mohon maaf kepada semua pihak kalau ada salah-salah dan saya juga berterima kasih atas semua atensi serta dukungan yang diberikan selama ini," katanya.