Medan (ANTARA) - Sebanyak 8.000 orang lebih kasus terpapar berpotensi sebagai penyebar COVID-19 di Kota Medan, Sumatera Utara, dari total 10.833 orang terkonfirmasi COVID-19.
"Hari ini kalau tidak salah 8.000 lebih itu, ada vektor yang bisa menyebarkan COVID-19 di Kota Medan," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Senin (16/8).
Baca juga: Polda Sumut putar balik 459 kendaraan saat hari libur
Ia mengaku 10.833 warga terkonfirmasi itu berdasarkan data pasien COVID-19 yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan per 15 Agustus 2021.
Pihaknya telah berulang kali menyampaikan hal tersebut termasuk ketika meresmikan isolasi terpadu eks-Hotel Soechi Medan.
"Itu bisa dilihat dari angka yang belum tertampung atau yang tidak ada di rumah sakit. Kalau tidak salah datanya tidak sampai 20 persen dari 10 ribu kasus aktif yang ada," katanya.
Wali Kota Bobby mengatakan angka tersebut bukan akibat tingkat keterisian kamar di rumah sakit yang penuh, tetapi 8.000 orang lebih ini termasuk gejala ringan dan tidak bergejala (OTG).
"Ini yang berpotensi menyebarkan. Dan 8.000 ini yang harus bisa kita masukkan ke isolasi terpusat atau isolasi lingkungan yang harus memiliki standar ketat," ucapnya.
Pemkot Medan telah mencontohkan isolasi lingkungan, terutama keterlibatan warga, organisasi kepemudaan, dan peran ibu rumah tangga di tingkat lingkungan secara aktif menangani pasien COVID-19.
"Bahkan setiap rumah yang terpapar itu bisa dipantau dari CCTV dan bisa berkomunikasi dari CCTV. Karena terhubung dengan gadget masing-masing," kata dia.
8.000 orang berpotensi penyebar COVID-19 di Kota Medan
Selasa, 17 Agustus 2021 2:43 WIB 2497