Medan (ANTARA) - Seorang seniman menilai, salah satu program prioritas Pemkot Medan di Provinsi Sumatera Utara menghadirkan Kesawan City Walk merupakan langkah cerdas yang memadukan warisan sejarah dan kuliner.
"Kita apresiasi penuh. Keindahan bangunan kuno yang dikolaborasikan dengan aneka kuliner Kota Medan, dan diproyeksikan menjadi 'The Kitchen of Asia'," ujar Seniman Kota Medan, Teja Purna Lubis di Medan, Jumat (9/4).
Menurut pria yang sudah berkesenian sejak masih berseragam sekolah itu, kawasan kota tua di Kota Medan dipenuhi bangunan kuno itu dipastikan akan berdenyut akibat kuliner pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: Wali Kota Medan resmi luncurkan Kesawan City Walk
Upaya dilakukan oleh orang nomor satu di Pemkot Medan yang akan merevitalisasi bangunan kuno di Kesawan dikembalikan ke bentuk awal dalam rangka menghargai dan merawat peninggalan-peninggalan sejarah.
Data terakhir Pemkot Medan menyebut, Kesawan City Walk terdapat 116 stan pelaku UMKM yang membuka dagangan, dan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kemajuan zaman semestinya tak melindas sejarah, namun memberikan ruang, mengaksentuasikan, dan mengeksplorasi untuk meraih kemajuan di masa kini dan masa depan," kata Teja yang hingga kini masih menulis puisi, cerpen dan esai ini.
Baca juga: DPRD Medan: Kesawan City Walk tingkatkan kunjungan wisatawan
Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, mengatakan, Kesawan City Walk menggabungkan dua potensi, yakni antara kelezatan dan atraktivitas penyajian kuliner dengan nilai sejarah dan budaya terkandung di dalam beragam bangunan kuno.
"Selain kelezatan, hal yang dapat menambah nilai adalah mempertontonkan cara memasaknya. Dapur yang dahulu di belakang dan tertutup, kini dibuka sehingga orang dapat melihat cara kuliner itu dibuat," ucap mantu Presiden Joko Widodo ini.