Dikutip dari dalam laman The Telegraaf dari Jakarta, Rabu, Henk Wullems meninggal akibat infark otak yang dialaminya dalam beberapa tahun terakhir. Ia akan dikremasi pada Sabtu (22/8) di Tilburg.
Baca juga: Koeman tinggalkan Belanda untuk Barcelona
Henk terbilang salah satu pelatih yang telah malang melintang di Liga Belanda. Sejumlah klub di Liga Belanda pernah ia arsiteki seperti Willem II, NAC Breda, Vitesse, hingga AZ Alkmaar.
Ketika membesut NAC Breda, dia mampu mempersembahkan gelar juara di KNVB Cup pada 1973 setelah mengalahkan NEC Nijmegen di final. Semusim berselang, ia juga kembali membawa NAC ke final, namun kalah dari AZ.
Baca juga: Kemenpora yakin PSSI akan terbuka soal timnas
Pada medio pertengahan 90-an, dia terbang ke Indonesia dan terlahir sebagai salah satu legenda sepak bola Indonesia.
Mengarsiteki Bandung Raya pada 1995, ia langsung membawa gelar juara di musim perdananya. Kala itu dia berhasil mengalahkan PSM Ujungpandang (PSM Makassar) dengan skor 2-0.
Catatan apiknya tersebut membuat PSSI kepincut untuk mendatangkan Henk Wullems sebagai pelatih timnas. Ia dipercaya untuk menjadi nakhoda Bima Sakti dan kawan-kawan di SEA Games 1997. Kepercayaan itu dibayar tuntas meski hanya mengantarkan medali perak.
Selepas itu, karier Henk semakin cemerlang di Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar pada 1999. Berkat tangan dinginnya, Tim Ayam Jantan dari Timur tersebut berhasil menjadi juara Liga Indonesia.
Usai membela PSM, Henk malang melintang di berbagai klub Indonesia. Ia tercatat pernah melatih Persikota Tangerang, Arema FC, dan menutup karier kepelatihannya di Tanah Air dengan membesut Persegi Bali FC pada 2007.