Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan siap mengerahkan seluruh kekuatan pemerintah, negara dan bangsa untuk menangani masalah kesehatan, sosial dan dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi virus Corona jenis baru atau COVID-19.
“Saya akan menggerakkan semua kekuatan pemerintah dan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini, baik permasalahan kesehatan dan sosial ekonomi yang mengikutinya,” ujar Presiden dalam jumpa pers melalui video streaming, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Presiden mengatakan dari hari ke hari pemerintah terus mempercepat penanganan pandemi COVID-19 yang telah melanda 180 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah jadi 369
"Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan, disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi dampak COVID-19," ujar dia.
Kepala Negara meminta pemerintah daerah yang wilayahnya belum terpapar COVID-19 agar memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
"Bagi yang terbukti positif COVID-19 dan menduga terjangkit segera isolasi diri dan jaga kesehatan," ucapnya menegaskan.
Baca juga: Dinkes lakukan penyelidikan epidemiologi pasien positif COVID-19 di Sumut
Presiden menekankan pemerintah juga sudah memulai uji cepat atau rapid test status tertular COVID-19 per Jumat hari ini. Untuk rapid test itu, pemerintah memprioritaskan daerah yang paling rawan tertular COVID-19.
Sedangkan untuk pemeriksaan COVID-19, pemerintah sudah memutuskan desentralisasi pemeriksaan dengan memberikan kewenangan kepada laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Ini nomor resmi hotline chatbot WhatsApp COVID-19
"Pemerintah juga telah menyiapkan obat dan hasil riset pengalaman beberapa negara untuk digunakan mengobati COVID-19 ini sesuai resep dokter. Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui dokter keliling dari rumah ke rumah melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi. Saya sudah minta kepada BUMN farmasi untuk memperbanyak produksinya," tuturnya.
Pemerintah juga mempersiapkan infrastruktur pendukung yakni ruang isolasi dan Rumah Sakit, seperti Wisma Atlet yang siap digunakan untuk fasilitas penanganan COVID-19 per Sabtu (21/3) dan juga rumah sakit di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
"Kapasitas rumah sakit dan rumah sakit rujukan akan ditambah baik dari sisi ruang, kapasitas dan Sumber Daya Manusia. RS milik TNI, Polri dan BUMN di daerah terinfeksi juga telah disiapkan sebagai RS COVID-19. RS swasta juga akan diajak serta berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya," ujar Presiden.
Adapun hingga Kamis (19/3) kemarin, di Indonesia terdapat 309 kasus pasien positif COVID-19, dengan 15 pasien dinyatakan sembuh dan 25 pasien meninggal dunia.