Rantauprapat (ANTARA) - Warga Dusun 6, Desa Cinta Makmur Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu menemukan potensi gas alam, saat membuat sumur bor untuk kebutuhan air bersih di area pemukiman warga.
Kepala Desa Cinta Makmur, Ego Wiharno, yang dihubungi dari Rantauprapat, Kamis (29/8) mengatakan penemuan diduga gas tersebut terjadi saat warga membuat sumut bor pada, Senin (26/8).
Peristiwa terjadi ketika pemilik rumah bernama Kodir membuat sumur bor untuk keperluan rumah tangga disamping pekarangan rumahnya. Setelah mengebor sedalam 6 meter, tanah mengeluarkan asap putih dan bau khas seperti gas.
Mendapat informasi itu, petugas keamanan PTPN 4 Ajamu itu membatalkan penggalian lanjutan dan memerintahkan kembali pekerja sumur bor untuk menutupnya dengan rapat kemudian mengeser penggalian sejauh 5 meter arah Timur-Barat.
Setelah mengebor, pekerja mulai curiga karena tanah kembali menyembur mengeluarkan lumpur dibarengi asap tipis, namun proses pengeboran dan pemasangan pipa ukuran setengah inci tetap dilanjutkan hingga kedalaman 18 meter.
Kemudian pengeboran di hentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan menutup tanah bekas galian dengan campuran semen dan batu.
Bahkan saat seorang warga yang penasaran menyalakan api diatas bekas pengeboran, api langsung menyambar udara berisi kandungan mirip gas rumah tangga tersebut.
"Memang ada warga yang membuat sumur bor disamping rumahnya sebanyak dua kali, pengeboran pertama mengeluarkan asap dan pengeboran kedua juga mengeluarkan asap yang kami duga itu adalah gas, karena ketika disulut langsung terbakar," kata Ego.
Ia menjelaskan, api menyala cukup besar bahkan bertahan seharian penuh. Api dirumah warga tersebut menarik perhatian warga desa dan sekitarnya sehingga dilaporkan ke pihak kecamatan.
Penemuan diduga gas itu bukan pertama kalinya di Desa Cinta Makmur saat membuat sumur bor. Kejadian serupa juga sempat terjadi persis tanah bekas pengeboran mengeluarkan lumpur dibarengi gas.
Dari pengakuan warga, kata dia, kejadian serupa juga pernah terjadi di tahun 2010 berjarak tiga blok dari rumah Kodir saat ini. Sementara, tahun 2011 gas tersebut juga ditemukan berjarak 1 kilometer di seberang jalan desa.
Ego menerangkan, kawasan Desa Cinta Makmur merupakan daerah tanah "kawinan" yakni, kawasan lahan gambut yang terkikis bercampur tanah liat. Area perkebunan itu juga pernah ditanami pohon karet sebelum pohon sawit saat ini.
Warga Labuhanbatu temukan potensi gas alam saat buat sumur bor
Kamis, 29 Agustus 2019 13:19 WIB 3233