New York (ANTARA) - Harga minyak mentah membukukan hasil bervariasi pada Selasa, karena investor terus mengawasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang membebani pasokan energi global.
Menanggapi sanksi baru AS yang diumumkan pada Senin, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Selasa bahwa Gedung Putih memiliki "cacat mental" dan bersumpah bahwa Teheran tidak akan diintimidasi oleh sanksi Amerika, menurut laporan media.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan dalam cuitan di tweet pada Selasa bahwa keputusan AS untuk memberikan sanksi kepada pejabat tinggi Iran telah menutup jalur diplomasi antara Washington dan Teheran.
Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan pada negara Islam itu dan mengancam pada Selasa bahwa setiap serangan oleh Iran terhadap AS akan dibalas dengan "kekuatan yang luar biasa."
"Pada beberapa area, berlebihan akan berarti dilenyapkan," tambahnya di Twitter.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 0,07 dolar AS menetap pada angka 57,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 0,19 dolar menjadi ditutup pada 65,05 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca juga: Harga emas berjangka naik dipicu ekuitas AS yang lemah
Harga minyak mentah bervariasi karena investor awasi ketegangan AS-Iran
Rabu, 26 Juni 2019 8:17 WIB 1426