Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sepakat dengan pemerintah jika yang diberangkatkan ke SEA Games 2019 di Manila, Filipina adalah atlet muda karena kejuaraan dua tahunan ini hanya dijadikan sasaran antara.
"Setelah Asian Games 2018 level kita sudah naik. Fokus kita harus lebih tinggi lagi termasuk olimpiade. Jadi saya kira memberangkatkan atlet muda cukup tepat," kata Ketua KOI Erick Thohir di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dengan memaksimalkan atlet muda, maka harus memperhatikan cabang olahraga yang diikuti dan fokus utamanya adalah dari cabang olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiade.
"Orientasinya memang harus olimpiade. Jadi kita harus fokus dari awal. Sayang kalau menghambur-hamburkan uang dengan mengirim atlet dari cabang olahraga yang PB-nya belum ada," katanya.
Hanya saja, Erick menyadari jika hasilnya bakal kurang maksimal. Untuk itu pihaknya berharap atlet yang diberangkatkan fokus untuk membidik rekor individu untuk masing-masing cabang. Induk organisasi sangat berperan untuk menentukan atlet yang diberangkatkan.
"Jangan berfikir kita harus juara di Filipina. Jangan berjanji akan lebih baik dibandingkan hasil di Malaysia. Itu akan berat. Tapi harus tetap maksimal," kata mantan presiden klub Inter Milan itu.
SEA Games 2019 Manila akan mempertandingkan 56 cabang olahraga, namun Indonesia hanya mendaftarkan 51 cabang saja. Itu pun belum ditetapkan apa saja cabang yang diberangkatkan ke kejuaraan dua tahunan itu.
Ada 35 cabang yang diharapkan bakal menjadi unggulan untuk mendulang medali emas. Bulu tangkis, martial art, dayung, angkat besi, panahan, renang, atletik hingga boling menjadi cabang olahraga yang menjadi tumpuan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan KOI dengan induk organisasi cabang olahraga, kontingen Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan emas antara 51-53 keping.