Jakarta (ANTARA) - Mohammad Farhan Ramadhan, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University, menempuh perjalanan 13 jam dengan menggunakan kereta api dari Kota Kazan menuju Moskow untuk menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
“Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia," kata Farhan dalam keterangan tertulis KBRI Moskow, Senin.
Farhan rela menempuh jarak 816 kilometer dari Kazan ke Moskow agar sekaligus bisa bersilaturahim dengan sesama warga Indonesia di Rusia, setelah pemungutan suara, Minggu (14/4).
Lain Farhan, lagi pula cerita Ni Made Setyawati, seorang pekerja terampil di salah satu spa therapy di Moskow.
Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists, Ni Made sengaja datang ke Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yang bertempat di KBRI Moskow sejak pemungutan suara dibuka pagi hari pukul 08.00 waktu setempat.
“Kami datang pagi-pagi karena pukul 12 mulai kerja, dan pihak perusahaan mengijinkan kita datang pagi-pagi,” kata Ni Made.
Sementara WNI lain ada yang datang hanya dua jam karena masalah izin kerja, namun tidak sedikit warga yang mengambil cuti agar bisa mengikuti rangkaian kegiatan Pemilu di Moskow sampai selesai.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus M. Wahid Supriyadi sempat berbincang dengan mereka dan menanyakan tentang kesan-kesan selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.
Hadir juga delapan orang pekerja profesional yang bekerja untuk perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow.
Kesempatan Pemilu dimanfaatkan mereka untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan hak pilihnya sebagai WNI.
Saat ini, WNI yang tercatat di Rusia berjumlah 1.033 orang. Namun, secara keseluruhan diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang.
Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow, dan diaspora Indonesia yang menikah dengan warga Rusia.
Dinginnya musim semi kota Moskow yang mencapai 0 derajat Celcius dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusiasme WNI di Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi KBRI Moskow.
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan pukul 08.00-18.30 berjalan lancar hampir tanpa hambatan.
Menurut Ketua PPLN Moskow Lusy Surjandari, satu-satunya kasus adalah adanya lima orang WNI yang tidak dapat mencoblos karena status mereka sebagai turis dan tidak membawa formulir A5 (pindahan), sementara tiga orang temannya dapat memilih karena telah mengantongi formulir A5.
Suasana penuh keakraban terlihat sepanjang pelaksanaan pemilu. Cukup banyak WNI yang masih bergerombol hingga berakhir acara, sambil menikmati makanan yang disiapkan panitia.
Di pojok lain mereka asyik berbelanja produk makanan Indonesia seperti mie instan, kecap, bumbu instan, dan makanan kecil.
“Mie instan yang paling dicari dan dalam beberapa jam langsung ludes”, kata Dubes Wahid.
Memang produk untuk jenis kemasan itu belum masuk Rusia, namun Dubes Wahid memastikan sebentar lagi salah satu merk produk mie instan Indonesia akan menghiasi toko-toko atau supermarket di Rusia.
Sementara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Moskow Enjay Diana terus memberikan informasi tentang tata cara pencoblosan dan memastikan bahwa surat suara yang diberikan asli, bersih dan tidak ada coretan atau lubang apa pun.
Proses perhitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara pada 17 April 2019 siang, bersamaan dengan penghitungan suara di Indonesia.
Sebanyak 370 warga Indonesia telah menyalurkan hak suara mereka secara langsung di TPSLN KBRI Moskow pada Pemilu kali ini.
Jumlah ini mencapai 63,5 persen dari 583 warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya melalui PPLN Moskow untuk pemilihan langsung.
Dari jumlah 370 orang tersebut, terdiri dari 223 orang wanita dan 147 orang pria.
Di samping itu, hingga tanggal 14 April 2019 PPLN Moskow telah menerima 183 surat suara melalui pos dan masih menantikan diterimanya surat suara melalui pos lainnya hingga tanggal 17 April 2019 pagi. Sebanyak 513 surat suara telah dikirimkan oleh PPLN Moskow sejak 14 Maret 2019.
Dubes Wahid dan isteri menyalurkan hak suaranya di pagi hari dan turut pula mengikuti rangkaian kegiatan Pemilu hingga penutupan acara.
“Saya sangat mengapresiasi partisipasi warga Indonesia yang sangat antusias dan tertib untuk menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 ini, walaupun hari ini cuaca masih dingin dan sempat turun hujan salju”, kata Dubes Wahid.
Pelajar Indonesia penerima beasiswa tempuh 13 jam untuk pemilu di Moskow
Senin, 15 April 2019 23:41 WIB 1336