Medan (ANTARA) - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe menyosialisasikan efisiensi pengelolaan dan produksi tambang kepada mahasiswa.
"Sesi kedua ECJ ( E-Coaching Jam ) di PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) 2019 diharapkan semakin membuat mahasiswa paham bisnis pertambangan," ujar Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono di Medan, Sabtu.
Dia mengatakan itu usai acara ECJ dengan pemateri Direktur PT Agincourt Resources Ruli Tanio, Senior Engineer Drill And Blast PT Agincourt Resources Rudolf Sitorus, dan Manager OHS & Training PT Agincourt Resources Hari Ananto.
Ruli Tanio menyampaikan materi dengan tema Pengelolaan Ketidakpastian Kegiatan Pertambangan. Sementara Rudolf Sitorus membawakan materi Praktik Pengeboran dan Peledakan di Tambang Emas Martabe dan Hari Ananto menyangkut Kemandirian Masyarakat Berbudaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Katarina Siburian Hardono memaparkan, berbagai tema ECJ di PRSU 2019 adalah pengetahuan mengenai aspek-aspek utama yang menjadikan Tambang Emas Martabete sebagai tambang berkelas dunia.
Sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan.
Dia menegaskan, selama lebih dari 6 tahun beroperasi penuh, Tambang Emas Martabe telah membuktikan komitmennya pada pengelolaan lingkungan, operasional, keselamatan dan kesehatan. Serta sumber daya manusia khususnya penerapan inisiatif keberagaman gender.
Sebelumnya, ujar Katarina, ECJ sesi pertama pada 9 Maret 2019 mengangkat dua tema yakni Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan di Tambang Emas Martabe, serta Sumber Daya Manusia dan Keberagaman.
Dia menjelaskan, ECJ Tambang Emas Martabe merupakan wadah komunikasi baik secara online maupun temu muka, yang memungkinkan para mahasiswa berbagai jurusan terkait dunia pertambangan dari sejumlah universitas di Sumut untuk mendapatkan bimbingan dari para praktisi Tambang Emas Martabe.
ECJ sudah dimulai sejak 2014 dengan total pemateri yang telah berkontribusi sejumlah 17 orang dan mahasiwa yang menerima manfaat hampir 1.800 orang di seluruh Indonesia.
"Kami berharap dengan aktif berpartisipasi di ECJ, para mahasiswa akan lebih siap terjun ke dunia pertambangan," ujar Katarina.
Dalam pemaparannya, Ruli Tanio menjelaskan, industri pertambangan penting bagi kehidupan manusia dan sudah ada sejak zaman dulu.
"Namun bisnis tambang itu beresiko tinggi termasuk dari kerugian sehingga harus bisa melakukan pengelolaan ketidakpastian dalam kegiatan pertambangan itu untuk menjadi praktik yang efisien tapi juga berkelas dunia," katanya.
Dia menjelaskan, pendekatan sains untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian dalam pengelolaan tambang secara umum dapat meningkatkan efisiensi berbagai aspek operasional.
Dengan pendekatan itu juga, katanya memaksimalkan produktivitas Tambang Emas Martabe.
"Melalui ECJ, saya ingin mengajak para mahasiswa untuk memahami lebih jauh kegiatan dan praktik pertambangan melalui pendekatan sains untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian dalam pengelolaan tambang secara umum," katanya.
Dia menegaskan, sosialisasi dan edukasi pengelolaan di tambang ke mahasiswa dinilai penting agar mahasiswa mengetahui dan bisa mempraktikkan saat sudah bekerja di pertambangan.
Tambang Emas Martabe sosialisasikan efisiensi pengelolaan dan produksi
Sabtu, 6 April 2019 18:57 WIB 13554