Medan (ANTARA) - Bank Indonesia mengungkapkan 10 komoditas atau produk jasa usaha unggulan (KPJU) di Sumatera Utara dan diharapkan bisa dikembangkan pemerintah.
"10 komoditi di provinsi itu berdasarkan agregasi dan pengolahan terhadap KPJU tingkat kabupaten/kota," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Wiwiek Siswo Widayat di Medan, Sabtu.
Menurut dia, sepuluh KPJU unggulan itu yakni kelapa sawit, karet, padi sawah, rumah makan, budi daya ikan kolam, toko kelontong/mini market, kopi; ikan laut; klinik kesehatan dan wisata alam.
"BI berharap pada tingkat lanjutan, pengembangan KPJU unggulan di Sumut juga perlu menganalisis pendekatan klaster pengembangan hilirisasi produk," katanya.
Pengembangan hilirisasi tersusun dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Provinsi (RPIP) dan Rencana lnduk Pengembangan Industri Kabupaten (RPIK).
Dengan langkah itu, maka harga komoditi diharapkan menjadi lebih stabil, dan peningkatan nilai tambah dari kegiatan ekonomi menjadi lebih tinggi.
Dia menyebutkan, pemerintah daerah dapat menyusun profil investasi daerah berdasarkan informasi dari KPJU unggulan yang memiliki potensi dan prospek yang baik.
Menurut dia, penyusunan profil investasi daerah itu selanjutnya disebarluaskan secara baik dengan memanfaatkan pengembangan teknologi dan informasi.
"BI juga ikut mendorong agar perbankan bisa meningkatkan kredit ke UMKM KPJU unggulan itu karena menyadari salah satu kendala dalam pengembangan UMKM adalah masalah pembiayaan," katanya.
Kredit untuk UMKM misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pemda juga bisa membantu UMKM KPJU unggulan di daerahnya melalui kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan skema pembiayaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Atau, kata, Wiwiek, bisa melalui kerja sama dengan swasta dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).