Pematangsiantar, (Antaranews Sumut) - Ratusan pedagang yang berjualanan di sekitaran komplek Pasar Horas Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, didampibgi aliansi mahasiswa menolak revitalisasi pusat perbelanjaan tradisional.
Pedagang kaki lima, balairong dan kios tempel itu menyampaikan tuntutan aspirasi mereka ke Gedung DPRD setempat, Selasa.
Menurut Koordinator aksi, D Silalahi, para pedagang dikenakan biaya Rp 65 juta untuk pembangunan balairong dan kios tempel.
Revitalisasi ditarget selesai akhir April 2018, sedangkan sosialisasi dilaksanakan akhir Maret 2018, sehingga pedagang tidak memiliki kesiapan finansial.
"Harganya tidak terjangkau dan merupakan cara halus untuk mengusir kami," katanya.
Mereka berharap Legislatif memfasilitasi kembali pertemuan dengan pihak Pemerintah Kota dan mendukung tuntutan pedagang.
Wakil Ketua DPRD, Mangatas Silalahi meminta pedagang untuk tetap menjaga kondusivitas daerah dalam memperjuangkan aspirasi.
"Kami akan sampaikan pertemuan dengan Pemerintah Kota untuk membahas permasalahan ini," kata politisi Partai Golkar itu. ***2***
Pedagang tolak revitalisasi Pasar Horas
Selasa, 17 April 2018 13:55 WIB 3685