Medan, (Antara) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Sumatera Utara minta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan di Sumut, agar membantu nelayan tradisional untuk bisa masuk menjadi peserta asuransi keselamatan.
"Asuransi tersebut dapat digunakan para nelayan tradisional itu, untuk jaminan kesehatan mereka dan juga kepentingan masa depan anak-anak yang masih sekolah," kata Wakil Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Nazli, di Medan, Senin.
Dengan masuk asuransi tersebut, menurut dia, para nelayan kecil itu, memiliki jaminan masa depan, ketika mengalami kecelakaan di laut atau peristiwa lainnya.
"Bantuan asuransi tersebut merupakan program pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan nelayan dapat mendukungnya dengan masuk menjadi peserta asuransi," ujar Nazli.
Ia mengatakan, bantuan asuransi tersebut sangat menolong nelayan tradisional dan hal itu, jangan dianggap hal yang sepele bagi nelayan.
Apalagi, selama ini banyak nelayan tradisional yang mengalami kecelakaan di laut, dikarenakan faktor cuaca ekstrem, yakni ombak yang cukup besar maupun kejadian lainnya saat menangkap ikan.
"Hal ini dapat menjadi perhatian bagi nelayan kecil di Sumatera Utara (Sumut) dan kehidupan mereka juga banyak yang susah, serta sangat memprihatinkan," ucapnya.
Nazli menjelaskan, masuk menjadi peserta asuransi yang disarankan oleh KKP itu, merupakan solusi bagi nelayan jika mengalami masalah keuangan.
Karena nelayan tersebut, sulit untuk mendapatkan bantuan dari perbankan, karena nelayan tidak memiliki agunan.
Sebab, persyaratan untuk memperoleh pinjaman di bank konvensional itu, nelayan harus memiliki jaminan berupa rumah.
Sedangkan, nelayan tradisional banyak yang tidak memiliki rumah pribadi untuk dijadikan sebagai jaminan.
"Jadi, nelayan tradisional tersebut, sangat tepat untuk menjadi peserta asuransi," kata Wakil Ketua HNSI Sumut.
DKP diminta bantu nelayan urus asuransi
Senin, 9 April 2018 11:39 WIB 3085