Medan, (Antaranews Sumut) - BNI Syariah mengincar masuk kategori bank BUKU III pada 2019 atau paling lama tahun 2020.
"BNI Syariah sudah mendapatkan kucuran modal sebesar Rp1 triliun dari BNI selaku pemegang saham. Saat ini posisi modal inti BNI Syariah sebesar Rp3,8 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Adjat Djatnika di Medan, Kamis.
Penambahan modal Rp1 triliun itu mengerek rasio permodalan (CAR) BNI Syariah ke level 20,14 persen, menopang pertumbuhan bisnis pembiayaan serta pengembangan infrastruktur Informasi Teknologi untuk memaksimalkan sistem digital.
Menurut dia, untuk masuk kategori BUKU III, BNI Syariah harus menambah modal inti sebesar Rp1,2 triliun lagi untuk memenuhi syarat modal minimal Rp5 triliun.
"Melihat kondisi saat ini, manajemen optimistis dalam tahun 2019 atau 2020 BNI Syariah akan masuk dalam BUKU III," kata Adjat.
Apalagi, BNI Syariah yakin BNI sebagai pemegang saham akan kembali menyuntikkan dana.
Dengan suntikan dana tersebut maka akan memperkuat permodalan BNI Syariah yang otomatis bisa meningkatkan pembiayaan.
Masuknya BNI Syariah nantinya ke BUKU III, BNI Syariah tentunya akan semakin leluasa mengembangkan bisnis bank, baik di dalam maupun luar negeri mengikuti kinerja induk perusahaan yakni BNI.