Menurut Dyah Nastiti, bahwa kehadiran wartawan daerah yang mengikuti pelatihan tahun ini cukup banyak, yakni 580 orang dari seluruh Indonesia, yang terdiri dari media cetak, elektronik, radio, dan media online.
“Kehadiran media saat ini cukup berkembang, khususnya media online dan juga media sosial. Ini menjadi salah satu peluang bagi Bank Indonesia untuk dapat menyampaikan informasi terkait kebijakan dari Bank Indonesia kepada masyarakat.
Karena tidak dapat dipungkiri lagi, kehadiran media sosial saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap saat. Semua orang dan semua perusahaan membutuhkan media,â€katanya.
Pembukaan pelatihan wartawan ini ditandai dengan pemukulan gong, yang disaksikan Iskandar Simorangkir Deputi Kementerian Perekonomian.
Dihari pertama pelatihan ini akan diisi dengan sesi Pengendalian Inflasi Daerah untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.