Tebing Tinggi,21/11(antarasumut)- Selama Mesjid ini nantinya dipakai umat untuk beribadah mengagungkan kebesaran Allah.Swt, selama itu pula pahalanya terus mengalir kepada almarhum Atmopawiro dan Kamijen yang mewakafkan lahan untuk bangunan mesjid ini.
Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan.MM saat peletakan bantu pertama pembangunan Mesjid Al-Hidayah sabtu (21/11) di Kelurahan Karya Jaya Kampung .Dalam Kecamatan Rambutan, Tebing Tinggi.
Dikatakan, Pemerintah Kota menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada keluarga almarhum Atmopawiro yang dengan keikhlasan memberikan mewakafkan lahanya untuk pembangunan mesjid ini untuk sarana tempat beribadah umat islam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.Swt.
Bagi orang tua yang menjadi kebanggaan terhadap anak-anaknya adalah bukan harta kekayaan, melainkan ilmu dan kearifan serta mau melaksanakan amanah yang ditinggalkan dengan baik. ujarnya.
Walikota mengajak kepada Panitia dan segenap warga kelurahan Karya Jaya, untuk mulai membangun Mesjid ini dengan satu niat dengan ikhlas semata-mata karena Allah.Swt,bukan karena keterpaksaan atau ria.
Diingatkan H.Umar, jika nantinya berdiri mesjid ini harus dimakmurkan, dan orang yang paling bertanggungjawab adalah para tetangga, dan warga kelurahan Karya Jaya ini terkenal dengan guyubnya, jangan sampai pecah kongsi.
Dengan bersama kita bisa, dan kebersamaan harus kita pupuk terus menjadi sebuah budaya bangsa,dan terus kita tingkat dan lestarikan sampai kapapun, ujarnya.
dan dalam kesempatan tersebut H.Umar Zunaidi Hasibuan secara pribadi memberikan sumbangan Rp.2 juta, ini bukan sombong, atau ria, saya ikhlas dan ini bukan uang APBD tetapi pribadi, mudah-mudahan akan ada tambahannya, ujarnya.
Sebelumnya memberikan laporan ketua panitia pembangunan mesjid Waris mengatakan lapak bangunan mesjid merupakan wakaf dari seorang warga Almarhum Atmapawiro dan isterinya Kamijem yang selama merupakan seorang Kepala Lingkungan selama 30 tahun lamanya dengan luas 27 x 25 m2.
Pembangunan Mesjid Al-Hidayah ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota dan para tokoh agama dilanjutkan dengan pemeotongan nasi tumpeng dan makan bersama nasi ambengan dengan segenap masyarakat.