Medan, 2/10 (Antara) - Ancaman sanksi bagi kader yang menjadi anggota dewan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang calonnya kalah dalam pilkada harus menjadi motivasi dalam poses pemenangan.
Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara Japorman Saragih di Medan, Jumat, mengatakan, sanksi itu akan mendorong setiap anggota dewan untuk bekerja maksimal di daerah pemilihan masing-masing.
Dengan peranan anggota dewan yang diyakini memiliki massa tersebut, diharapkan calon yang didukung PDIP dalam pilkada akan meraih kemenangan.
"Jadi, ancaman sanksi itu motivasi agar bisa memenangkan calon kita disana," katanya.
Pihaknya akan memantau setiap anggota DPRD di berbagai daerah untuk mengetahui peranan dan kinerjanya dalam memenangkan calon yang didukung PDIP.
Pihaknya menilai ancaman sanksi berupa mundur dari legislatif tersebut dinilai wajar karena peranan kader yang menjadi wakil rakyat dinilai memberikan pengraruh yang cukup signifikan.
"Kalau tidak bekerja, saya kiran wajar diberikan sanksi," katanya.
Disebabkan ancaman sanksi tersebut bersifat instruksi secara nasional, pihaknya berkeyakinan kader PDIP yang menjadi anggota DPRD mengetahui sanksi itu.
Meski demikian, pihaknya tetap menyosialisasikan sanksi tersebut. "Itu instruksi secara nasional. Otomatis meeka sudah mengetahui," ujar Japorman.
Sebelumnya, PDIP akan memberikan sanksi tegas bagi setiap anggota dewan dari partainya jika perolehan suara di daerah pemilihan kalah dalam pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto menyatakan, bahwa sanksi itu merupakan bentuk prinsip gotong royong yang menjadi basis kemenangan pemilu PDIP. ***2***
PDIP: Sanksi Pencopotan Motivasi Dalam Pemenangan Pilkada
Jumat, 2 Oktober 2015 13:21 WIB 1802