Humbanghasundutan, Sumut 26/2 (Antara) – Dr Indiyo Pratomo, Ahli Geologi dari Badan Geologi Bandung menegaskan bahwa Kawasan Danau Toba, di Sumatera Utara (Sumut) memiliki potensi untuk dijadikan laboratorium alam.
“Sejak dari dulu, para geolog dan vulkanolog sudah melakukan penelitian di kawasan ini. Karena kawasan Danau Toba memiliki bukti sejarah secara geologis terhadap dinamika perkembangan dunia. Kekayaan alam dan kontribusi alam terhadap pengetahuan untuk ilmu kebumian atau geologi menjadi alasan mengapa melakukan penelitian di kawasan danau toba,” sebut Indiyo Pratomo disela sosialisasi geopark yang dilakukan Pemkab Humbahas di Baktiraja, Kamis.
Menurutnya, aspek geologis dari keberadaan Danau Toba itulah yang menjadi potensi untuk menjadikan Danau vulkanik tersebut menjadi sebuah laboratorium alam.
“Aspek geologis tersebut sangat nyata, contohnya saja adalah pulau Samosir yang mengalami pengangkatan. Pengangkatan tersebut disebabkan dinamika alam. Sehingga jika ada yang ingin mempelajari proses dari alam maka dapat berkunjung ke Samosir. Serta melihat sejumlah bebatuan yang merupakan peninggalan vulkanologi terbesar di dunia. Selain itu menurut sejarah, letusan gunung Toba yang super dahsyat dimasa silam menimbulkan terjadinya Kaldera Toba,” katanya.
Pernyataan Indiyo Pratomo mendapat dukungan Rektor Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Dr Sabam Malau. Dikatakannya, hal itu dapat ditekankan dari keberadaan aspek hayati yang lahir karena pengaruh geologi. Yakni, kapur barus, kemenyaan, dan andaliman. Selain itu, tanaman lazim yang ada di sejumlah kawasan di dunia juga memiliki keistimewaan dari kawasan Danau Toba. Seperti bawang dari samosir yang memiliki rasa pedas dan aroma yang kuat, termasuk kopi dan sejumlah tanaman lainnya yang juga memiliki keistimewaan karena faktor-faktor geologi tersebut.
“Itulah faktor-faktor alam yang menjadi keistimewaan daerah ini, termasuk faktor lain seperti budaya. Seluruhnya, layak mewujudkan kawasan ini sebagai taman dan laboratorium sebagai kawasan tempat menemukan ilmu pengetahuan,” ujarnya.