Tarutung, Sumut 15/2 (Antara) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara (Taput) menilai jika penerapan regrouping Sekolah Dasar yang ada di daerah ini akan menjadi strategi jitu pendirian sekolah PAUD.
“Menurut data dilapangan, banyak diantara Sekolah Dasar yang sudah tidak memenuhi kecukupan jumlah siswa. Itukan mubajir,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Taput, Jamel Panjaitan, Minggu, di Tarutung.
Padahal, dilain sisi, kebutuhan pendidikan anak usia dini di daerah itu sebagai dasar pundasi mewujudkan Taput menjadi lumbung Sumber Daya Manusia berkualitas menjadi salah satu proyeksi Pemerintah Daerah.
“Makanya, di tahun 2015 ini, kita akan menyatukan 1-2 SD yang jumlah siswanya paling sedikit. Sehingga, jika data lapangan menyatakan bahwa di setiap Desa atau Kelurahan yang ada, penyatuan atau regrouping tersebut dibutuhkan. Maka, 252 PAUD baru sesuai jumlah Desa/Kelurahan akan menempati bekas bangunan tersebut,” terangnya.
Kata Jamel, program regrouping tersebut sudah mendapatkan restu Bupati Nikson Nababan yang juga menilai jika hal itu menjadi salah satu strategi terbaik yang pantas direalisasikan. Sebab, selain prinsip efiensi penggunan bangunan yang ada, penekanan mutu pendidikan yang akan diterima setiap murid SD maupun PAUD akan lebih terarah dan terawasi.
“Jadi, dalam waktu dekat, kita pasti merealisasikannya. Soal dampak yang pasti akan muncul, solusi solusi terbaik untuk menangani hal itu, sudah kita pikirkan. Saya rasa, untuk kesuksesan pelaksanaannya, hal ini harus mendapatkan dukungan seluruh pihak,” tukasnya.
Regrouping SD Menjadi Strategi Genjot Pendirian PAUD
Senin, 16 Februari 2015 9:33 WIB 1650