Medan, (antarasumut)-Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community
2015 sudah di depan mata. Barang, modal, jasa, investasi dan orang
bebas keluar masuk di antara negara anggota ASEAN. Ini merupakan
tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia untuk bisa
memperkenalkan berbagai karya, ide kreatif hingga pariwisata yang
tersimpan di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara (Sumut).
Melihat hal ini, peran media massa khususnya seorang jurnalis begitu
penting. Dengan adanya tulisan-tulisan yang dibuat jurnalis soal
potensi wisata Sumut, kemudian di muat di sosial media dapat membantu
perkenalkan Sumut hingga ke dunia. Hal ini disampaikan oleh Kadis
Kominfo Sumut Jumsadi Damanik saat diskusi publik sebagai rangkaian
acara pelantikan pengurus baru Forum Jurnalis Perempuan Indonesia
(FJPI) 2015-2018 di Hotel Madani, Jumat (16/1).
"Kita punya potensi wisata yang sangat beda, Tuhan memberikan
keindahan alam yang tidak dimiliki oleh negara mana pun, Danau Toba
misalnya selain itu, penduduk di sini juga tidak padat dan tidak
sedikit, air berlimpah karena ada bukit barisan. Semua diberikan Tuhan
untuk kita, makanya tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi ini
dengan mengenalkannya ke dunia. Simpel, dengan media sosial saja, dan
incaran kita adalah anak-anak muda generasi penerus dan melalui media
masalah ini bisa ditularkan," katanya.
Tambahnya, pengurus baru FJPI yang baru saja dilantik diharapkan mampu
melakukan hal tersebut. "Kami harapkan FJPI bisa membuat cyber untuk
memperkenalkan potensi wisata dan lainnya yang ada di Medan dan
Sumatera Utara, saya harap ada program-program kerjanya untuk kemajuan
Sumut," katanya.
Sementara itu, Ramdeswati secara resmi dilantik menjadi Ketua Forum
Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) periode 2015-2018 menggantikan
ketua lama, Khairiah Lubis. Turut pula dilantik Wakil Ketua Echo
Agustyo FB serta sejumlah pengurus lainnya.
Dalam kata sambutannya usai dilantik, Desi sapaan akrab Ramdeswati
menyebutkan, sebenarnya dia memikul tiga tanggungjawab besar terhadap
masyarakat yang harus dilaksanakannya secara amanah.
Hal pertama, katanya atas tugasnya menjadi jurnalis, membuatnya harus
mampu menjadi alat sosial kontrol terhadap perkembangan masyarakat
yang memiliki peran besar dalam sebuah industri pariwisata.
Sedangkan yang kedua lanjutnya, adalah menjadi dosen di salahsatu
perguruan tinggi yang dalam prosesnya harus bisa menumbuhkan rasa
empati budaya kepada mahasiswanya. â€Dan yang terakhir adalah sebagai
Komisioner di Komisi Informasi yang harus bisa mengawasi seluruh
anggaran-anggaran yang dikucurkan untuk pariwisata,†jelasnya.
Menurutnya, untuk memajukan sebuah potensi wisata adalah kemauan semua
pihak, baik itu pemerintah, swasta dan masyarakatnya. Namun sayangnya
kata dia, tak majunya potensi wisata lantaran diduga banyaknya
penyelewengan anggaran untuk situs-situs bersejarah yang menjadi ikon
di Sumut.
â€Dia mencontohkan, pada 2008 silam, mantan Gubernur Sumut Rudolf
Pardede menyumbangkan dana sekira Rp850 juta untuk perawatan situs
budaya di Batubara, namun banyak diselewengkan. Buktinya, hanya ada
pergantian dua lembar seng dan dua jendela.†ujarnya lirih.
Persoalan-persoalan yang demikianlah lanjut Desi, yang menjadikan
pariwisata khususnya di Sumut masih jauh tertinggal, karena tidak
adanya kemauan untuk menjaga. â€Ya bagaiamna mau menjual budaya, tapi
tidak memiliki kemauan menjaganya,†tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Warisan Sumatera Asmyta Surbakti
juga menilai, Sumut masih belum siap untuk menghadapi MEA, terutama
pada bidang wisata.
Realitasnya, pariwisata Sumut sejauh ini belum laku jual. Hanya
sebatas potensi yang besar saja.� Kelemahannya lanjut Asmyta yang juga
dosen di Univesitas Sumatera Utara (USU) itu, � kelemahan Sumut
menghadapi MEA adalah minimnya pengembangan pariwisata menjadi produk
baru.
�Untuk itu perlu ada sinergitas dengan pemerintah, swasta dan
masyarakat dalam melakukan pengembangan wisata yang kita punya,â€
tegasnya.
Turut pula hadir dalam acara itu Konsul Amerika untuk Medan Robert
Ewing serta Konsul India Basir Ahmed Phd/M Phil.
Jurnalis Wanita Diharapkan Ikut Berperan di MEA 2015
Selasa, 20 Januari 2015 10:16 WIB 1398