Balige, Sumut, Antara) - Bupati Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, Kasmin Simanjuntak meminta komisi pengawasan pupuk dan pestisida yang bertugas di daerah tersebut memperketat ketersediaan dan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi menjelang musim tanam saat ini.
"Saya meminta agar pengawasan lebih diperketat lagi, sehingga distribusi pupuk sesuai dengan ketentuan, mengingat kelangkaan pupuk menjelang musim tanam sering terjadi akibat adanya oknum warga yang sengaja menjual pupuk bersubsidi ke luar daerah," ujar Kasmin di Balige, Minggu.
Untuk mencapai sasaran produksi pertanian, menurut dia, ketersediaan pupuk merupakan salah satu faktor yang menentukan.
Kasmin menyebutkan, prinsip ketersediaan pupuk harus mencakup ketepatan jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu.
Khusus untuk penyediaan pupuk, lanjutnya, Pemerintah daerah setempat telah memberikan subsidi, sehingga harga pupuk relatif lebih terjangkau petani.
Namun demikian, kata dia, pupuk yang disubsidi pemerintah dimaksud, perlu dilakukan pengawasan, mulai dari pengadaan sampai penyalurannya kepada yang berhak.
"Penyaluran pupuk bersubsidi harus tepat sasaran, seperti kepada kelompok tani, gapoktan dan petani," kata Kasmin.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam distribusi pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, lanjutnya, para petani harus terlebih dahulu menyusun Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), sesuai luasan areal yang diusahai.
Kemudian, berdasarkan rekomendasi pemupukan yang berimbang sesuai spesifikasi lokasi, akan dilakukan verifikasi dan validasi atas RDKK tersebut.
Kasmin menjelaskan, untuk menjamin ketepatan penyaluran sesuai RDKK tersebut, pihaknya telah menginstruksikan peran badan penyuluh kecamatan dan penyuluh pertanian agar ikut memperhatikan penyusunan RDKK dimaksud.
Mengingat rentannya penyalahgunaan pupuk bersubsidi, kata dia lagi, melalui Keputusan Bupati Tobasa Nomor 86 Tahun 2014, telah ditetapkan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida, dengan komposisi keanggotaan dari instansi terkait dan penegak hukum.
Kasmin berharap, komisi ini dapat bekerja maksimal memantau sejauhmana peredaran pupuk dan pestisida dapat diketahui di Kabupaten Tobasa.
Secara khusus dia juga meminta distributor dan kepala gudang, agar melaporkan penyaluran pupuk bersubsidi secara periodik ke Komisi Pengawas. Dengan demikian, realisasi dan daya serap pupuk bersubsidi dapat diketahui.
"Saya meminta agar hal ini benar-benar dipedomani, karena pupuk sangat penting bagi petani yang tentunya berdampak pada tingkat kesejahteraan petani di Tobasa," sebut Kasmin.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setdakab Tobasa, Jose Rizal Pasaribu menyebutkan, pihaknya secara periodik menggelar koordinasi dan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi dengan para distributor hingga ke kios pengecer, dengan target agar tahun 2015, setiap kelompok tani mampu menyusun RDKK.
Hal ini kata dia, akan berdampak pada alokasi pupuk bersubsidi yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
Terkait pengawasan yang dilakukan, Jose Rizal mengatakan, akan memaksimalkan fungsi dan peranan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) serta masyarakat, sehingga dapat meminimalisir penyelewengan penyaluran pupuk bersubsidi.
"Apabila masyarakat mengetahui adanya penyalahgunaan pupuk bersubsidi, dapat langsung melaporkan ke KP3 dan pihak berwajib, "sebut Jose Rizal. ***3***
(KR-HIN)
Biqwanto
(T.KR-HIN/B/B. Situmorang/B. Situmorang)