Medan, 13/11 (Antara) - Nilai ekspor karet dan barang dari karet Sumatera Utara hingga triwulan III/2014 turun 28,51 persen menjadi 1,154 miliar dolar AS akibat masih anjloknya harga jual.
"Harga jual yang masih di bawah dua dolar AS per kg itu membuat devisa Sumut dari ekspor karet dan barang dari karet anjlok," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Wien Kusdiatmono di Medan, Kamis,
Pada periode yang sama tahun lalu nilai devisa dari karet dan barang dari karet itu masih 1,614 miliar dolar AS.
Akibat melemahnya devisa dari karet itu, total nilai ekspor Sumut pada triwulan III hanya bertumbuh 0,13 persen dari tahun lalu atau 7,099 miliar dolar AS.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menyebutkan, harga ekspor karet di bursa Singapura pada tanggal 12 November untuk pengapalan Desember masih 1,558 dolar AS per kg.
Harga jual karet itu masih dinilai rendah atau di bawah harga normal yang biasanya rata-rata di kisaran 2,5 -3 dolar AS per kg.
"Harga memang sudah tren menguat tetapi masih jauh di bawah harga normal dampak akibat krisis global yang membuat permintaan dan harga tertekan,"katanya.
Untuk pengapalan Januari 2015, harga ekspor karet mengalami kenaikan sedikit atau 1,560 dolar AS per kg.
Edy menyebutkan, meski tren naik, namun harga jual karet di luar negeri pada awal 2015 diperkirakan masih belum kembali ke angka normal.***2***
(T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti)